"Monopoli itu jadi tidak ada persaingan, harga benar dimainkan sesuka hati saja. Padahal kalau bisa belanja langsung ke pabrik, itu mungkin bisa menolong usaha kami karena harga di sana tidak terlalu tinggi,” kata Agus dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kabar Priangan.
Baca Juga: Daredevil: Born Again Rilis Tahun Kapan?
Ia merasa hal tersebut terjadi setelah pandemi Covid-19.
Ia bersana dengan pengusaha yang lain merasa kesulitan mendapatkan bahan baku benang dan jikapun dapat harga lebih tinggi.
"Sementara para pengusaha bordir butuh banyak benang dengan berbagai warna yang jumlahnya bisa sampai ratusan jenis," ucapnya.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Tahun Baru 2023, Cocok Bagikan ke Kerabat Terdekat
Tak hanya Agus, hal senada pun diungkapkan oleh Alfie Akhmad Sa'adan.
Kenaikan harga bahan baku benang juga didorong oleh beberapa faktor lain.
Misalnya kenaikan harga BBM hingga kenaikan dollar.
Baca Juga: Tes IQ: Cari 3 Perbedaan pada Anjing Ini, si Pintar Melihatnya 20 Detik