Sementara itu, beberapa pengusaha lain memilih untuk banting setir dan mengganti usahanya.
Tak hanya gulung tikar, peralatan yang dimiliki pun terpaksa harus dijual untuk menutupi biaya operasional.
Sulitnya mendapatkan bahan baku benang membuat para pengusaha ordir mengindikasi adanya monopoli jual beli benang di Tasikmalaya.
Baca Juga: Tes IQ: Bingung Cari Perbedaan Koki Hidung Besar ini? Hanya si Jenius yang Lihat Lebih dari 2!
Ketua Paguyuban Pengusaha Bordir Tasikmalaya, Agus Husaeni mengatakan jika dugaan adanya indikasi monopoli bahan baku benang ini dilakukan oleh salah satu pengusaha di Kota Tasikmalaya.
Para pelaku UMKM tidak bisa membeli benang yang diperoleh dari pabriknya langsung.
Para pengusaha bordir hanya bisa membeli benang dari pihak kedua dengan harga yang lebih tinggi.
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2022: Ujian Sesungguhnya Tim Garuda
Selain bahan produksi, upah untuk maklun bordir juga mengalami kenaikan.
Jika produk berhasil terjual, mereka tidak mendapatkan keuntungan lantaran dua hal tersebut.