Khawatir Soal Kesehatan di Pondok Pesantren, Ribuan Santri Dipulangkan ke Kota Asal

- 6 Mei 2020, 09:00 WIB
RIBUAN santri-santriwati dari Pondok Pesantren Haur Kuning Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya dipulangkan secara serentak ke kota-kota asal mereka khususnya yang berada di zona merah Covid-19, Selasa, 5 Mei 2020.*
RIBUAN santri-santriwati dari Pondok Pesantren Haur Kuning Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya dipulangkan secara serentak ke kota-kota asal mereka khususnya yang berada di zona merah Covid-19, Selasa, 5 Mei 2020.* //Aris MF

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan santri-santriwati dari Pondok Pesantren Haur Kuning Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya dipulangkan secara serentak ke kota-kota asal mereka, khususnya yang berada di zona merah Covid-19, Selasa, 5 Mei 2020.

Selain dilakukan menjelang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serentak se-Jawa Barat dalam memutus penyebaran Covid 19, upaya pemulangan inipun merupakan keinginan dari pondok pesantren yang khawatir akan kesehatan santri-santriwati mereka.

Pasalnya sebelum pemulangan, pihak pondok pesantren telah beberapa kali berkomunikasi dengan Pemkab Tasikmalaya terkait memanisme dan protokol kesehatan pemulangan santri secara besar-besaran.

Baca Juga: AS Gunakan Virus Corona untuk Menantang Kekuasaan Partai Komunis Tiongkok

Sehingga kepulangan ribuan santri ini difasilitasi pula oleh Pemkab Tasikmalaya dalam pemeriksaan kesehatan santri, sterilisasi kendaraan dan perjalanan mereka ke luar kota.

Kasat Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan membenarkan terkait hal ini. 

"Jadi kami fasilitasi, terkait protokol kesehatan sebelum pemulangan. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan hingga surat jalan. Jangan sampai mereka ditolak atau dipulangkan kembali ke Tasikmalaya," jelas Iwan, Selasa.

Baca Juga: Cek Fakta: Nakes RS GL Tobing di Deli Serdang Dikabarkan Terkena PHK Sepihak, Cek Faktanya

Pemkab Tasikmalaya pun turun tangan mulai dari BPBD, Satpol PP dan Dinas kesehatan guna memberikan arahan terkait pemulangan santri. 

Pasalnya tidak hanya dari dalam kota di Priangan Timur saja, banyak santri yang berasal dari zona merah seperti Bandung, Depok, Tangeran, Bogor dan Jakarta.

Jangan sampai kendaraan mereka mendapatkan penolakan ketika memasuki zona merah.

Baca Juga: Terlilit Utang Piutang, Seorang Pria Nekat Gadaikan 7 Unit Mobil Teman

"Ada sekitar 1.000 lebih santri yang dipulangkan. Itu sudah menjalankan protokol kesehatan," jelas Iwan.

Disamping Ponpes Haur Kuning, dikatakan dia, Pondok Pesantren Darusalam Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Di sini setidaknya ada 700 santri dan tengah dalam proses pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, pihaknya sudah membuat SOP terkait pemulangan para santri ke daerah asal mereka.

Baca Juga: Penerapan PSBB, Ketua DPRD: Seimbangkan Protokol Kesehatan dengan Aspek Sosial Ekonominya

Salah satunya tidak diperkenankan untuk dijemput kendaraan dari luar kota, terutama asal zona merah. Sehingga pihaknya memfasilitasi untuk mengantar sampai ke daerah asal para santri. Sebagai legitimasi maka diberikan surat jalan.

"Selain memeriksa kesehatan santri, kita pun memeriksa kesehatan sopirnya. Baik sebelum berangkat dan ketika sampai lagi di Tasikmalaya," jelas Nuraedidin.

Pihaknya juga tengah mempersiapkan dan memfasilitasi pemulangan ribuan santri lainnya dari Ponpes Darusalam Rajapolah dan Ponpes Al-Idrisiah Pageningan Cisayong pada 15 Mei depan.

Baca Juga: Cek Fakta: 3 Warga Jombang Dikabarkan Terkena Ilmu Gendam Sales Obat, Faktanya Berbeda

Pemulangan ini menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, hingga semua stakeholder ikut terlibat.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x