Tak Lama Lagi, Kabupaten Tasikmalaya Punya Laboratorium PCR Sendiri

- 27 April 2020, 19:58 WIB
ALAT PCR.
ALAT PCR. /Aris MF

PIKIRAN RAKYAT - Dalam waktu dekat ini, Kabupaten Tasikmalaya segera memiliki laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk dipergunakan mendeteksi virus Covid-19 melalui swab test.

Hal itu dengan adanya peralatan dan ruangan khusus yang kini tengah disiapkan oleh RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya. Diperkirakan labolatorium itu selesai dalam dua minggu ke depan.

Dengan adanya laboratotium PCR di Tasikmalaya, maka nantinya untuk melakukan pengujian dan mengetahui hasil test swab bisa lebih cepat. Sebab tidak perlu lagi mengandalkan Laboratorium Kesehatan (Labkes) milik provinsi Jawa Barat di Bandung, dengan daftar antreannya yang panjang.

Baca Juga: Empat Penjara AS Sebut dari 3.000 Napi Positif Corona, Hampir 95 Persen Tanpa Gejala

"Iyah benar. Saat ini kita sedang menyiapkan ruangan negatifnya. Peralatannya sudah datang. Mungkin dalam dua minggu lagi insyaallah selesai," jelasDirektur RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, dr. Iman Firmansyah, Senin(27/4/2020).

Selama ini, kata Iman, pemeriksaan pasien yang diduga bergejala Covid-19 di RSUD SMC hanya melalui rapid test. Sedangkan swab test, sampel cairan pasien prosesnya di kirim ke Labkes di Bandung. Selain itu untuk memeriksa covid-19, alat tersebut juga nantinya bisa digunakan untuk TB MDR.

Dikatakan dia, alat pemeriksaan PCR  yang sudah ada di SMC, di antaranya TCM
(tes cepat molekuler), BSC (Biosafety Cabinet) dan Freezer - 80° C.

Baca Juga: Wanita Hong Kong Berebut Sumbangkan ASI untuk Bayi yang Ibunya Positif Virus Corona

"Daftar antrian untuk keluar hasil swab bisa 10 sampai 12 hari. Sebab alatnya satu, dipakai semua RSU di Jawa Barat," tembahnya.

Lamanya waktu untuk mengetahui hasil swab test membuat masyarakat was-was. Hal ini bila mana ada pasien dalam pemantauan (PDP) meninggal dunia, sebelum hasil swab keluar.

Tanpa mengetahui pasti, pasien tersebut positif atau negatif Covid-19, prosesi pemakaman terpaksa dilakukan dengan protokol penanganan Covid-19. Upaya ini tentunya guna menjaga adanya kemungkinan penularan covid-19, bilamana ternyata hasil swab test menunjukan positif***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x