"APD masih menjadi persoalan bagi kami, karena kami minim memiliki APD. Sehingga saat memeriksa tidak dilengkapi APD," ucapnya.
Menurutnya, hal ini menjadi sebuah kendala untuk bekerja secara maksimal, karena adanya rasa ketakutan petugas yang memeriksa.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Soal Pasien Virus Corona yang Sembuh, Dirut RSUP Persahabatan Buka Suara
Dikarenakan APD yang sangat terbatas, dirinya pun membagi pemeriksaan ke dalam dua golongan. Jika mengarah ke penyakit infeksi, maka yang memeriksa pasien wajib memakai APD lengkap serta pemeriksaan berlangsung di ruangan khusus.
Tetapi jika pasien itu sakit biasa, maka diberlakukan screening dan menggunakan APD yang standar di ruangan biasa. Namun, lanjut Yunike, APD biasa pun masih minim.
"Sebenarnya ada APD disiapkan untuk UGD, hanya saja tidak lengkap," tuturnya.
Baca Juga: Aksi Dramatis, Anggota Polsek Ciawi Berhasil Bantu Persalinan Ibu Hamil di Pinggir Jalan
Dikatakan dia, memang tidak harus memakai APD lengkap, karena ada prosedurnya. Namun tentu pihaknya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
"Biarlah perang melawan corona ini kami yang di depan. Hanya saja dukung kami dan doakan kami terus," ucapnya.
Ditanya soal yang dirasakannya saat memeriksa pasien, dijelaskan Yunike, dirinya mengaku kadang-kadang rasa takut menyelimutinya. Apalagi sudah 10 dokter yang meninggal dunia menurut pemberitaan yang terjadi di Indonesia.