Network
PIKIRAN RAKYAT - Hingga hari ke tiga pencarian korban tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya masih belum membuahkan hasil hingga Minggu, 1 Maret 2020 sore.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana dan relawan ini bahkan terpaksa harus menghentikan pencarian karena hujan terus mengguyur kawasan bencana.
"Pencarian hari ke tiga ini untuk sementara terpaksa dihentikan karena hujan terus mengguyur. Hal ini mempertimbangkan keselamatan, mengingat kondisi tanah di sekitar masih labil," jelas Dandim 0612/Tasikmalaya, Letkol Inf Iman Wicaksana yang bertindak sebagai Komandan Satgas Penanggulangan Bencana.
Baca Juga: Terus Diguyur Hujan Selama Sebulan, Kualitas Manggis di Kabupaten Tasikmalaya Alami Penurunan Ukuran
Adapun hingga hari ketiga, korban masih belum ditemukan. Namun sudah ada tercium bau mayat di sekitar jembatan.
Lagi-lagi yang menjadi kendala yakni cuaca hujan yang terus mengguyur dan tebalnya material longsor.
"Terus diguyur hujan, sehingga pencarian beberapa kali ditunda. Kita mempertimbangkan kondisi tanah di lokasi yang masih rawan longsor," tegas dia.
Proses pencarian terkendala tebalnya material longsor yang bercampur dengan batang pohon, sehingga makin menyulitkan evakuasi.
Diperkirakan ketebalan tanah mencapai 15 meter, namun saat ini sudah mulai berkurang menjadi sekitar 10 meter.
Baca Juga: Hadiri 'Mieling Poe Basa Indung Sadunya' di Kota Tasikmalaya, Warga Tumpah Ruah Ikuti Kesenian dan Permainan Tradisional
Saat ini titik pencarian terfokus di sekitar jembatan setelah tim relawan mencium bau busuk mayat.
Namun itu juga belum bisa dipastikan, karena saat kejadian tidak ada saksi mata langsung yang melihat keberadaan korban ketika terjadi longsor.
Sehari sebelumnya, tim SAR berhasil menemukan sepeda motor. Motor tersebut merupakan milik korban lainnya yang berhasil menyelamatkan diri.
"Kami terus berupaya melakukan pencarian meskipun beberapa kali dihentikan karena cuaca," tegas Imam.***
