Pasalnya akses jalan satu-satunya yang dipergunakan warga kini terputus karena tertutup material longsoran. Ketinggian material longsor setinggi 5 meter dengan panjang 30 meter.
Mereka yang terisolir sebanyak 80 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 250 jiwa merupakan warga kampung Palasari Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu.
Baca Juga: Ramadan di Depan Mata, Berikut Tips Menghindari Makanan yang Dapat Memicu Penyakit Maag Kambuh
Juga 90 KK dengan 360 jiwa warga di kampung yang sama Palasari, namun masuk ke Desa Santanamekar, Kecamatan Cosayong.
"Terdapat ratusan jiwa di dua desa yang terisolir akibat kejadian itu. Kami akan berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor agar yang terisolir bisa beraktivitas seperti biasa," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Irwan, Jumat 38 Februari sore.
Menurutnya, selain mengisolir ratusan warga, longsor juga mengancam delapan rumah yang dihuni sembilan keluarga di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga: Tak Sesulit yang Dibayangkan, 5 Langkah Mudah Menjadi Seorang Vegan
Meski demikian belum ada rencana untuk mengungsikan warga yang rumahnya terancam tersebut.
"Kondisi rumah warga yang terancam cenderung masih aman. Petugas hanya memasang garis polisi agar warga tidak mendekat ke lokasi longsor," jelasnya.
Dijelaskan Irwan, bila bencana tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, terjadi pada Jumat sekira pukul 05.30 WIB.
Kejadian itu bermula ketika tebing dengan ketinggian sekira 30 meter longsor.
Material longsor kemudian jatuh ke aliran sungai dan terbawa hingga 1,5 kilometer.
Selanjutnya, material itu terbawa sampai hilir dan menimpa jembatan penghubung antardesa.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Tasikmalaya, satu orang atas nama Ajengan Didi (63 tahun) hilang diduga tertimbun material longsor. Namun, BPBD belum melakukan pencarian lantaran kondisi tanah masih bergerak.
"Wilayah ini memang termasuk rawan bencana. Beberapa waktu lalu juga terjadi longsor di Cisayong menimpa areal persawahan," ungkapnya.***