Masuki Pergantian Musim, Teror Nyamuk DBD di Tasikmalaya Jatuhkan Korban Meninggal

- 10 Februari 2020, 09:57 WIB
 Ilustrasi Nyamuk DBD.*
Ilustrasi Nyamuk DBD.* /PIXABAY/
PIKIRAN RAKYAT - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti melanda sejumlah wilayah di Indonesia, tak terkecuali Kota Tasikmalaya Jawa Barat.

Terhitung sejak Januari 2020 hingga 9 Februari 2020, kasus DBD di Kota Tasikmalaya ini terus mengalami peningkatan.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menunjukan bahwa saat ini sudah tercatat sebanyak 45 kasus DBD.
 
Baca Juga: Bantu Mendorong Ciptakan Manusia Unggul, Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi Mendapat Apresiasi dari KPK

Dari jumlah kasus tersebut, satu penderita di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Dikutip dari Kabar Priangan, bahwa penderita sebelumnya sempat mendapat perawatan di RSUD dr. Soekardjo selama beberapa hari.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengatakan bahawa kasus DBD yang menjangkit warga Tasikmalaya ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.

Hal ini dipengaruhi oleh faktor pergantian musim yang sedang berlangsung di Indonesia, yakni dari musim kemarau ke musim penghujan.

Tak hanya itu, cuaca buruk yang terus terjadi dari awal Januari hingga Februari tiap harinya menjadi faktor pendukung rentannya wabah DBD.
 
Baca Juga: Asyik Lakukan Pesta Minuman Keras, 9 Remaja di Tasikmalaya Diamankan Pihak Kepolisian

“Kasusnya sekarang ini tercatat bertambah 5 orang jadi 45 orang dan salah satunya meninggal dunia,” ungkap Suryaningsih.

Kasus DBD hingga kini belum ditetapkan sebagai kasus Kejadian Luar Biasa oleh Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Meski begitu, Suryaningsih meminta masyarakat Tasikmalaya untuk waspada menghadapi kejadian tersebut.

Terutama untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan terus berupaya menjaga dan melakukan kebersihan lingkungan.
 
Ia mengakui bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan masih rendah.

Peningkatan jumlah penderita DBD selama 2 bulan terakhir ini belum mendapat respon dari Pemerintah terkait melakukan upaya fogging atau pengasapan.

Namun, pemerintah terus memberikan sosialisasi betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar tak menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pun ikut ambil peran dengan terus berupaya mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD ini dengan membuat gerakan satu rumah satu jumantik.
 
Baca Juga: Ramalan Zodiak 10 Februari 2020, Leo Saatnya Hadapi Kegelapan dan Libra Saatnya Mengubah Luka

Upaya ini dilakukan dengan melibatkan Puskesmas, Rukun Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW).

Kepala Dinas Kota Tasikmalaya Uus Supangat menyebutkan bahwa serangan nyamuk penyebab DBD ini harus menjadi perhatian agar tidak ada lagi penderita yang meninggal dunia.

"Serangan nyamuk Aedes Aegypti yang telah menyerang warga selama ini tidak memiliki batasan umur mulai dari anak, remaja hingga orang tua,” tutur Uus.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x