PIKIRAN RAKYAT - Jumat 10 Januari 2020, perpustakaan di SMK Bina Bangsa, Kampung Singkup, Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng runtuh sekitar pukul 02.00 WIB.
Runtuhnya bagunan tersebut diketahui karena bencana air hujan yang terus mengguyur dengan sangat kencang.
Kepala Sekolah SMK Bina Bangsa Dadang Hermawan memperkirakan ambruknya bangunan dikarenakan tidak dapat menahan air hujan yang terus menerus turun.
Pasalnya awal bulan ini curah hujan di Indonesia memang diperkirangan tinggi.
Kerugian yang menimpa sekolah tersebut ditaksir mencapai Rp 60 juta.
Kerusakan meliputi kaca-kaca perpustakaan yang ambruk dan rusak juga meja, kursi, serta lemari yang tertimpa material bangunan.
Dadang mengucapkan syukurnya karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Gedung yang dibangun oleh kontraktor pada tahun 2016 tersebut ternyata masih memiliki garansi yang berlalku sepuluh tahun.
"Inginnya ada perhatian (dari Pemerintah) kendati masih ada garansi dari kontraktor," ujar Ketua Yayasan Anak Bangsa, Soleh.
Pasalnya Garansi tersebut hanya berlaku untuk pemasangan kerangka baja ringan yang baru.
Meskipun dikarenakan oleh bencana, pihak kontraktor masih akan bertanggung jawab untuk menkontruksi ulang.
Baca Juga: Akui Anak Sebagai Bentuk Rezeki dari Tuhan, Teddy Menolak Buah Hatinya Diangkat oleh Sule
Sedangkan untuk kerusakan meja, kursi dan lain-lain merupakan tanggung jawab Pemerintah.
Adanya kejadian tersebut, Polres Tasikmalaya langsung datang untuk melihat lokasi kejadian, memastikan apakah reruntuhan tersebut masih berbahaya atau tidak.
Pihak Polres juga memasang garis polisi tepat di sekeliling bangunan perpustakaan yang runtuh.
Hal tersebut ditujukan agar tidak ada warga yang masuk ke area tersebut.*** (Bambang Arifianto/PR)
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul SMK Bina Bangsa Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya Minta Pemerintah Bantu Perbaikan Gedung Perpustakaan yang Ambruk.