Harus Lebih Waspada! Kemenkes Sebut Covid-19 Varian Delta Cenderung Serang Anak-anak di Bawah Usia 18 Tahun

- 24 Juni 2021, 19:40 WIB
Covid-19 varian Delta lebih cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Covid-19 varian Delta lebih cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 18 tahun. /Pixabay/TheDigitalArtist

PR TASIKMALAYA - Kementerian Kesehatan mengabarkan bahwa anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun berkemungkinan lebih rentan terkena varian Delta Covid-19.

Laporan tersebut berdasarkan kasus yang ditemukan di beberapa daerah yang kini tengah mengalami pertambahan kasus.

Menurut Kemenkes, baru-baru ini, varian Delta diketahui berkecenderungan menular pada pasien di bawah usia 18 tahun dan anak-anak usia 10 tahun.

Baca Juga: Husin Shihab Geram pada Habib Rizieq Shihab: Bikin Malu Marga Shihab Aja

Hal ini diberitahukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

"Itu pengamatan kami dari perbedaan varian baru ini," terangnya pada Rabu, 23 Juni 2021, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Maxi menerangkan, menurut gejala klinis, varian Delta ditandai dengan gejala serupa yaitu batuk, pilek, demam, dan sebagainya.

Baca Juga: 180 Kematian Jadi Rekor Terbaru Covid-19 di Jakarta, Anies Baswedan Ajak Hal Ini ke Warganya

"Kalau soal paparan sama semua, karena semua virus melalui droplet dan udara," ujar Maxi.

"Jadi orang berpapasan bisa kena, tapi memang semua corona virus seperti itu. Tapi memang (Delta) penularannya cepat sekali," sambungnya.

Namun varian Delta ini tidak hanya rentan menular kepada pasien usia remaja, tetapi juga semua golongan usia.

Dengan adanya peningkatan kasus ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap agar pemerintah menyediakan vaksin bagi anak-anak.

Tindakan ini dinilai perlu dilakukan dengan kasus Covid-19 telah merambah kategori anak-anak pada Juni 2021 ini.

Baca Juga: Husin Shihab: Habib Rizieq Shihab Coreng Nama ‘Habib’ di Indonesia

Menurut IDI, angka perbandingan kasus Covid-19 pada anak-anak ialah 1:8.

Angka ini menandakan bahwa anak-anak pun berisiko tertular Covid-19 seperti lansia dan komorbid.

Jumlah kematian pada anak-anak di Indonesia akibat Covid-19 pun berada di peringkat pertama tertinggi di dunia.

Ketua Terpilih Pengurus Besar IDI, dokter Adib Khumaidi, mengatakan bahwa anak-anak tidak hanya menjadi korban.

Baca Juga: Waspadai Tawaran Pinjol Ilegal! OJK Beberkan 5 Hal yang Harus Diketahui Masyarakat agar Selamat

Dokter Adib pun menerangkan, berdasarkan data terkumpul oleh IDI, kasus Covid-19 pada anak-anak bertambah seiring hadirnya varian Delta di Indonesia.

"Mereka juga bisa berperan jadi carrier (jika terpapar Covid-19) bagi orang tua dan kakek neneknya," katanya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x