Terlilit Utang Hingga Rp 1 Miliar, Pria di Tasikmalaya Bunuh Diri di Depan Bosnya

- 30 Desember 2020, 13:50 WIB
Ilustrasi: penusukan anggota polisi saat mengawal distribusi Logistik Pilkada
Ilustrasi: penusukan anggota polisi saat mengawal distribusi Logistik Pilkada /PIXABAY/GDJ

PR TASIKMALAYA - Seorang pria nekat menusuk perutnya dengan pisau belati untuk mengakhiri hidupnya.

Pria tersebut mengakhiri hidupnya pada Selasa 29 Desember 2020, diduga terlilit hutang yang cukup banyak.

Korban diketahui berinisial YS (25) warga Kampung Cimuncang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca Juga: Risma Minta Warga Penerima BLT Tak Beli Rokok, Luqman Hakim: Jutaan Orang Terlibat di Industri itu!

Kejadian bunuh diri ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Indihiang, Polresta Tasikmalaya, Kompol. H. Didik Rohim Hadi.

Kejadiannya sekira pukul 21.50 di toko Keisha Foto Copy tempat korban bekerja.

Awalnya, korban berangkat bekerja sekira pukul 20:00 di perusahaan milik Alex Iskandar Rachmat (42).

Baca Juga: KPK: Selama Tahun 2020 ada 43 Pegawai yang Mengundurkan Diri

Saat itu, saksi Alex mengajak korban ke rumah korban dengan maksud akan mengambil barang-barang berupa 1 unit mesin foto copy, 2 unit komputer dan 1 unit mesin laminating.

Ketika barang-barang sedang diangkut oleh saksi dan 3 orang pegawainya ke mobil, korban berbicara ke istrinya, Susi Susanti (23) bahwa akan membunuh bosnya, Alex.

"Korban berbicara ke istrinya, akan membunuh bosnya dan menagih uang yang ada di luar. Namun dilarang oleh istrinya," kata Didik.

Baca Juga: Stafnya Positif Covid-19, Ayumi Hamasaki Terpaksa Batalkan Konser Rutin Akhir Tahun

Diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Terlilit Utang Rp1 M, Seorang Pria Warga Tasikmalaya Nekat Akhiri Hidupnya Sendiri Dihadapan Bosnya," menurut Didik, korban pun menuruti omongan istrinya, dan kembali dengan bosnya dan mempersilahkan bosnya mengambil barang miliknya.

Tiba-tiba, di depan bosnya korban mengambil pisau belati yang ada di tasnya, serta langsung menusukannya ke perut sebanyak dua kali.

"Korban menusuk perutnya sebanyak 2 kali di depan bosnya," ucapnya.

Baca Juga: Kesal Namanya Dicatut dalam Penipuan Give Away, Soimah: Nanti Kena Karma Loh!

Dikatakan Didik, melihat kejadian tersebut, rekan korban yakni Dede Hendra (29) langsung teriak dan memberitahukan kepada istrinya yang berada di dalam kamar.

Korban sempat dibawa ke RS TMC, oleh bosnya bersama pegawainya. Namun sesampainya di rumah sakit dan dalam perawatan, korban menghembuskan nafas terakhirnya.

"Diduga korban meninggal dunia karena banyak mengeluarkan darah," ujarnya.

Baca Juga: Australia Hingga UEA, Berikut 8 Negara yang Mengonfirmasi Adanya Kasus Varian Baru Covid-19

Dijelaskan Didik, dari keterangan saksi-saksi, sebelum nekat melakukan aksinya, korban sempat menceritakan terkait utang piutang dan tak sanggup membayarnya. Korban pun menyampaikan niatnya akan bunuh diri.

"Korban memiliki utang senilai Rp 500 juta kepada bosnya dan Rp 500 juta kepada suplyer," kata Didik.

Terkait pisau yang digunakan untuk bunuh diri, lanjut Didik, sering dibawa oleh korban dan disimpan di tas kecil yang selalu dibawa korban.

Baca Juga: Tahun Baru 2021 Tinggal Menghitung Hari, Via Vallen: Gak Ngerti Mau Ngapain

Istrinya, sering mengingatkan jangan selalu membawa pisau dan pernah disembunyikan. Tetapi ditemukna kembali oleh korban.

"Korban mengalami luka robek di perut sepanjang kurang lebih 25 centi meter. Bagian usus terputus, yang menyebabkan korban meninggal dunia dan kehabisan darah," ungkapnya.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat)

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah