Santri Dipulangkan Jelang Libur Akhir Semester, Jumlah Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya Meningkat

- 14 Desember 2020, 10:04 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Unsplash/Glen Carrie

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 terus meningkat dan menginfeksi ribuan orang di Indonesia.

Beberapa wilayah di Indonesia terus mencatat peningkatan kasus Covid-19 salah satunya Kota Tasikmalaya semakin memerah.

Dimana, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus bertambah secara signifikan.

Baca Juga: Belum Tetapkan Harga Vaksin Covid-19, Pemerintah Minta Masyarakat Tunggu Pengumuman Resmi

Bahkan hari Minggu, 13 Desember 2020, angka kasus covid-10 kembali bertambah sebanyak 125 kasus baru sehingga secara akumulatif kasus covid-19 di Kota Tasik tembus angka 1.401 kasus.

Kasus baru covid di Kota Tasikmalaya mayoritas muncul dari lingkungan pesantren yang hingga kini masih terus mengalami penambahan.

Hingga Minggu, 13 Desember 2020 setidaknya terdapat lebih dari 300 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari salah satu lingkungan pesantren di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: HWN Sayangkan Jokowi Enggan Disuntik Vaksin Covid-19 Duluan, Ferdinand: Kasihan Asal Ngoceh Saja!

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, terjadi penambahan kasus dari lingkungan pesantren semula berada di angka 200-an kasus, tapi kemudian menembus angka 300 kasus lebih.

"Tapi sudah ada yang dipulangkan 200 lebih, sudah dinyatakan sehat. Itu bentuk tanggung jawab pesantren menanggulangi pasien yang positif sebelum pulang," kata Uus.

Diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Kota Tasikmalaya Makin Memerah, Akumulasi 1.041 Kasus, Konfirmasi Covid-19 Terus Bertambah," para santri yang telah sehat itu dipulangkan ke rumah masing-masing lantaran saat ini sudah memasuki masa liburan di pesantren.

Karenanya, kegiatan belajar di pesantren umumnya sudah berhenti, meski masih ada beberapa santri yang bertahan karena berbagai alasan.

Baca Juga: Tanggapi 4 Tersangka yang Ancam Penggal Kepalanya, Mahfud MD: Mungkin Masih Ada yang Diburu Aparat

Untuk mengantisipasi kemunculan klaster pesantren usai masa liburan, Uus menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan melakukan skrining kepada para santri saat kembali ke pesantren.

"Kita akan seperti dulu, melakukan skrining saat nanti kegiatan berjalan," kata dia.

Selain itu, pihak pesantren akan kembali diingatkan agar memperketat mobilisasi orang saat kegiatan berjalan.

Sebab, hal itu dapat berpotensi menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Pastikan Vaksin Covid-19 Aman, Luhut Binasar: Presiden Bilang Siap Disuntik Bareng Rakyat

"Kita sebenarnya sudah sempat menghimbau pesantren tidak mengizinkan pulang santri saat kegiatan di pesantren berjalan. Namun nyatanya itu tak mudah dilakukan karena banyak hal," kata dia.

Karena itu, Uus mengimbau para pengurus pesantren untuk harus benar-benar menaati imbauan yang diberikan pemerintah. Termasuk memperketat lalu lintas orang yang keluar-masuk lingkungan pesantren.

Uus juga mengatakan, selain klaster pesantren, masih ada klaster covid yang lain yang menyumbang penambahan angka kasus covid 19 di Kota Tasikmalaya sehingga kini Kota Tasikmalaya berada di zona merah covid -19.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah