PR TASIKMALAYA - Ilmuwan dari Institut Penelitian Gamaleya Rusia, Alexander Gintsburg memberikan pernyataan perihal vaksin Covid-19.
Dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari sputniknews.com pada Senin 14 Desember 2929, Vaksin Covid-19 Sputnik V memberikan kemungkinan kekebalan tubuh dari Virus Covid-19 selama dua tahun.
Sedangkan inokulasi yang dikembangkan oleh Pfizer hanya selama 4-5 bulan.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Lampung Bertambah, Tiga Diantaranya Petugas KPPS Tanpa Gejala
Baca Juga: Anaknya Didoakan Rocky Gerung Jadi Anggota DPR, Politisi Demokrat: Dia Maunya Jadi Presiden
"Metode yang digunakan dalam Sputnik V digunakan dalam vaksin melawan Ebola dan data eksperimental telah membuktikan bahwa metode ini memberikan kekebalan dari penyakit selama minimal dua tahun, tetapi bisa lebih. Saya tidak tahu berapa lama vaksin Pfizer akan melindungi dari infeksi ", kata Gintsbur.
Alexander Gintsbur mengatakan ada 96 persen kemungkinan orang yang telah menerima suntikan Sputnik V tidak akan sakit dengan Covid-19 dan hanya 4 persen orang yang mendapat vaksin kemungkinan bisa sakit.
Dia pun menjelasakan bahwa Covid-19 jika terjangkit kepada orang yang telah terkena vaksin-19 akan memperoleh penyakit ringan yang kemungkinan tidak akan dapat mempengaruhi paru-paru.
Baca Juga: Rekontruksi Penembakan Anggota FPI, Polisi Amankan Empat Titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek