Wagub Uu Ruzhanul Klarifikasi Soal Kasus Perundungan Anak SD di Tasikmalaya

26 Juli 2022, 18:21 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum klarifikasi mengenai pernyataan sebelumnya terkait kasus perundungan anak SD di Tasikmalaya. /Instagram.com/@ruzhanul

PR TASIKMALAYA - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum akhirnya klarifikasi terkait kasus perundungan anak SD di Tasikmalaya.

Sebelumnya, Uu Ruzhanul memberikan pernyataan yang dianggap kurang empati pada keluarga korban perundungan di Tasikmalaya tersebut.

Atas kontroversi itu, akhirnya Uu Ruzhanul memberikan klarifikasinya terkait kasus perundungan yang menimpa bocah SD di Tasikmalaya itu.

Sebelumnya, kasus perundungan bocah SD di Tasikmalaya ini viral dibicarakan banyak media.

Baca Juga: Sutradara She-Hulk: Attorney at Law Ceritakan Soal Menyeimbangkan Komedi dan Aksi

"Assalamualaikum baraya. Menanggapi berita yang beredar beberapa hari ini, saya atas nama pribadi memohon maaf atas pernyataan saya yang membuat gaduh. Izinkan saya untuk menyampaikan beberapa poin klarifikasi," tulis Uu Ruzhanul pada 26 Juli 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @ruzhanul.

Uu menegaskan bahwa dirinya tidak membenarkan tindakan perundungan atau bully.

Saat itu, Uu menceritakan bahwa semasa kecil dirinya pun pernah dirundung teman sebayanya.

Baca Juga: Tes IQ: Petak Umpet Sama Kucing Lucu, Temukan Keberadaannya dan Buktikan Otak Anda Cerdas juga Teliti

"1. Perihal berita yang beredar bahwasanya saya mengganggap bully adalah hal biasa itu sepenuhnya adalah salah dan konteksnya bukan kepada kasus yang sedang terjadi akan tetapi saya menceritakan pengalaman masa kecil saya yang pernah mengalami bully atau perundungan," ungkapnya.

Kemudian Uu juga meluruskan pemberitaan yang di mana pihaknya menyarankan keluarga korban untuk berdamai dengan keluarga pelaku.

"2. Perihal berita yang beredar bahwasanya saya menyarankan supaya kasus ini berakhir damai adalah kurang tepat. Perlu saya jelaskan bahwasanya permintaan atau inisiasi damai ini berasal dari keluarga krban yang sholeh dan sholehah. Dan saya memohon maaf juga karena terjadi kesalahpahaman di sini," terangnya.

Dalam unggahan tersebut, Uu juga menegaskan bahwa kasus itu diserahkan sepenuhnya pada pihak berwajib.

Baca Juga: Bagaimana Film Avengers The Kang Dynasty dan Secret Wars akan Lebih Besar dari Endgame? Ini Kata Bos Marvel

Wagub Jabar itu berharap pihak berwenang bisa bijaksana dan memutus rantai perundungan ke depannya.

Di akhir klarifikasi tersebut, Uu mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Jabar terkait kasus perundungan ini.

"Secepatnya Pemprov Jawa Barat akan mendorong desa atau kelurahan untuk mendeklarasikan layak anak tentunya dengan aturan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai antisipasi hal serupa terjadi lagi," harapnya.

Uu juga mengaku telah mendapat teguran dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait hal ini.

Baca Juga: Tes Psikologi: Lihat Domba atau Rubah? Periksa Tipe Anda Apakah Senang atau Menolak Zona Nyaman

"Mari kita bersama-sama memerangi perundungan dan bullying ini, semoga Indonesia khususnya Jawa Barat jadi provinsi yang layak anak," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, seorang anak SD berinisial FH (11) meninggal dunia akibat depresi yang diduga karena menjadi korban perundungan di Tasikmalaya.

Kabarnya, FH dipaksa oleh teman-temannya untuk melakukan tindakan tidak senonoh terhadap kucing.

Kemudian aksinya itu direkam dengan ponsel dan disebar di media sosial.

Baca Juga: Ria Ricis Lahirkan Putri Pertama, Zaskia Sungkar Beri Kado Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Akibatnya, FH trauma dan mengalami penurunan kondisi kejiwaan, depresi hingga meninggal dunia.

Sementara itu, pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya menduga adanya keterlibatan orang dewasa dalam kasus perundungan ini.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler