Pengelola Sektor Wisata Desak Pemkab Keluarkan Kebijakan Tempat Wisata, 3 Aspek Utama Jadi Perhatian

3 Juni 2020, 19:45 WIB
SITU Sanghyang di Kabupaten Tasikmalaya.* //Aris MF/KP

 

PR TASIKMALAYA - Hingga kini, Pemkab Tasikmalaya belum bisa memastikan kapan sektor parawisata bakal kembali dibuka secara New Normal, setelah ditutup hampir 3 bulan lamanya guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Meski begitu, sejumlah pengelola lokasi wisata kini terus mendesak Pemkab Tasikmalaya mengeluarkan kebijakan membuka kembali tempat-tempat wisata.

Hal ini karena tidak adanya pemasukan bagi pengelolaan wisata serta masyatakat yang menggantungkan hidup mereka ke parawisata.

Baca Juga: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Wagub: Calon Jemaah Haji yang Gagal Berangkat Harap Bersabar

Kepala Dinas Parawisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tasikmalaya, Safari Agustin, mengaku saat ini pihaknya tengah mempersiapkan jalannya protokol kesehatan di lokasi wisata. Sehingga nanti saat dibuka bisa memenuhi 3 aspek utama, yakni kesehatan, kebersihan dan keamanan.

"Jadi saat nanti dibuka kembali dalam situasi New Normal, maka semua jalannya protokol kesehatan sudah siap. Sehingga keamanan dan kesehatan wisatawan pun bisa terjamin," ujar Safari, Rabu, 3 Juni 2020.

PEMERINTAH Daerah Kabupaten Tasikmalaya bakal kembali membuka sektor wisata dan kini tengah mempersiapkan jalannya protokol kesehatan di kawasan wisata.*

Pihaknya kini melihat pemerintah daerah lain seperti Pangandaran dan Sumedang yang bakal membuka sektor wisata dalam waktu dekat ini. Di Kabupaten Tasikmalaya pun, diakuinya pengen cepat-cepat, namun tetap harus atas kebijakan pimpinan.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Jelang Pilkada, Salah Satu Calon Bupati Berniat Borong Partai Politik

Oleh karenanya, ia terus menjalin komunikasi dengan Bupati Tasikmalaya dan Dinas Parawisata Jawa Barat mengenai hal ini. Sebab tentunya harus atas kebijakan pimpinan.

"Kita masih berkomunikasi dengan Provinsi kaitan dibukanya objek wisata di kabupaten seperti di Galunggung, Cipatujah, Karangtawulan, wisata religi Pamijahan dan lainnya," ujar Safari.

Paling tidak, pihaknya berharap jika 12 Juni ini keputusan membuka kembali lokasi wisata sudah keluar. Sehingga bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang menggantungkan kehidupan mereka ke sektor parawisata.

Baca Juga: 1.500 Unit Bus Dikandangkan, Perusahaan Otobus Merugi hingga 45 Miliar

Sementara itu, Koordinator Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Tasikmalaya Asep Zamzam mengungkapkan, dibukanya objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya sangat ditunggu oleh semua unsur masyarakat apalagi warga yang kehidupannya sehari-hari menggantungkan penghasilan dari berjualan di objek wisata.

Pemerintah, kata Asep, harus benar-benar bisa meyakinkan pemerintah Provinsi Jawa Barat agar objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya bisa dibuka kembali.

"Kami minta pemerintah daerah segera membuat regulasi atau teknis sesuai arahan dan rekomendasi dari provinsi. Soal dibukanya objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya ditengah wabah Covid-19 ini sesuai dengan protokol kesehatan," kata Asjam.***

 

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler