2.000 Warga Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Mudik, Puluhan Orang Jalani Karantina

10 April 2020, 12:00 WIB
Plt Kepala Puskesmas Pagerageung, Yoyo Suhartoyo.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 2.000 orang warga asal Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pulang kampung halaman alias mudik dari sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Ribuan pemudik tersebut pulang kampung akibat adanya penghentian aktivitas tempatnya bekerja yang merupakan imbas pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. 

Namun dari jumlah tersebut, tercatat ada sebanyak 1.200 orang yang memeriksakan diri ke Puskesmas Pagerageung.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri Digeser ke Akhir Tahun

Puluhan pemudik diantara mereka terpaksa harus menjalani isolasi mandiri karena mengalami keluhan atau masuk dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Plt Kepala Puskesmas Pagerageung, Yoyo Suhartoyo mengatakan, dari catatan yang masuk ke pihaknya, di Kecamatan Pageurageung kurang lebih dari 2.000 orang yang pulang kampung akibat terdampak pandemi Covid-19.

Namun, baru ada sekitar 1.200 memeriksakan diri dan sebagian besar dari mereka memang tidak bergejala atau tidak merasakan keluhan.

Baca Juga: 150 Bangsawan Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19, Raja Salman Pergi Asingkan Diri

Namun, ada juga sejumlah warga yang pulang kampung dan mengalami keluhan, seperti flu, batuk dan meriang. Akibatnya, mereka yang ada keluhan terpaksa disarankan untuk isolasi mandiri dan pemantauan melalui telefon selama 14 hari.

"Ada petugas survei dan epidomologinya. Jadi dipantau terus mengenai suhu tubuhnya, mengenai gajala lain misalnya batuk, pilek dan sebagainya juga ada demam tinggi," jelas Yoyo, Jumat 10 April 2020.

Menurutnya, mereka yang menjalani isolasi mandiri, sampai saat ini ada 16 orang dan selesai menjalani pemantauan. Meski demikian, pihaknya tetap siaga dan terus melakukan pemantauan kepada siapa saja yang baru pulang kampung.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah Lewat TVRI, Catat Jadwalnya!

"Alhamdulillah tidak ada peningkatan lagi. Namun kita tetap siaga, karena mungkin pemudik sampai sekarang masih ada yang datang. Kita terus pemantauan lagi," tuturnya.

Dikatakan Yoyo, sampai saat ini pemudik itu masih ada, walaupun memang trennya sudah menurun. Sehingga, masih ada potensial terutama pemudik dari zona merah seperti Bekasi, Jakarta, Depok dan Bandung untuk pulang kampung.

Pihaknya pun mewaspadai pemudik dari dalam Kota Tasikmalaya yang juga hingga kini tercatat ada 10 warganya yang positif.

Baca Juga: Pastikan Terhindar dari Corona, PSSI Wacanakan Pemain Liga 1 dan 2 akan Jalani Rapid Test

Kota Tasikmalaya yang sudah masuk zona merah, maka setiap warga Pagerageung yang beraktifitas perlu dipantau. Pihaknya juga dengan jejaring terutama Gugus Tugas Covid 19 di Kecamatan terus melakukan sosialisasi.

Untuk itu, pihaknya membuat grup di media sosial agar lebih mudah melakukan pemantauan dari desa ke desa. Sehingga jika ada perubahan data bisa terus di-update, kemudian diinformasikan.

Petugas pukesmas juga terus mengsosialisasikan perlunya pemakaian masker kepada masyarakat khususnya yang mengalami batuk dan flu.

Baca Juga: Butuh Motivasi? Yuk Baca 11 Kalimat Penyemangat dari Sastrawan Indonesia

"Jadi dengan adanya grup, yang perlu kita informasikan seperti itu kita melakukan sosialisasi melalui grup. Kemudian juga kita sosialisasi di puskesmas untuk yang datang ke puskesmas, seperti harus pakai masker," katanya.

Nanti mulai tanggal 12 April, lanjut Yoyo, semua yang datang ke Puskesmas itu wajib memakai masker. Sebaliknya, yang tidak pakai masker tidak akan dilayani.

Tetapi pihaknya juga menyediakan masker, bagi pengunjung yang tidak pakai masker meski saat ini kesulitan untuk mendapatkan masker.

Baca Juga: Bisa Dibaca Sehari-hari, Mari Muliakan Orang Tua dengan 5 Doa Sederhana Ini

Hinggga kini, pihaknya mengaku mengalami kesulitan mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas.

Kalau pun ada, maka harga sangat mahal. Namun pihaknya bersama tim gugus tugas tetap harus memberikan pelayanan dan sosialisasi secara bersama sama.

Yoyo sangat berharap dan mendorong, masyarakat untuk disiplin terutama orang orang yang dari zona merah melaporkan kedatangannya kepada petugas kesehatan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler