Diduga Peninggalan Zaman Purbakala, Puluhan Patung Artefak Ditemukan di Objek Wisata Batu Mahpar

11 Februari 2020, 15:55 WIB
Penemuan patung di Objek Wisata Batu Mahpar Tasikmalaya.* //Galamedia News/ Septian Danardi

PIKIRAN RAKYAT - Batu berbentuk mirip Patung Ganesha dan manusia ditemukan di kawasan Objek Wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, puluhan batu terukir itu yang diduga peninggalan zaman dulu banyak juga ditemukan. Tumpukan batu pertama kali ditemukan tertimbun tanah oleh pengunjung.

Sampai akhirnya petugas objek wisata setempat berinisiatif menggali tumpukan yang diduga artefak berbentuk patung itu, dan ditemukan patung berjumlah 22 buah. Di antaranya 1 patung Ganesha dan sisanya ukiran mirip manusia.

Baca Juga: Lika-liku Perjalanan Sutradara Bong Joon Ho, dari Tak Punya Uang hingga Mendulang Berbagai Penghargaan Lewat Film Parasite

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Galamedia, artefak tersebut belum diketahui secara pasti sudah berusia berapa lama dan belum diketahui secara pasti asal muasal atau muncul zaman apa terkait puluhan patung yang diduga artefak ini.

Salah satu pegawai destinasi wisata Batu Mahpar, Nais Siti Nuraisyah mengatakan, penemuan batu itu awalnya dari pengunjung yang melihat sembulan batu dari dalam tanah sudah sejak lama.

Sembulan batu terlihat sejak lokasi wisata Batu Mahpar dibuka untuk umum. Dikatakannya, penggalian tersebut memang merupakan inisiatif pengelola. Sebab, pengelola ingin mendirikan museum di tempat tersebut.

Baca Juga: Wacana Pemulangan 600 WNI Eks ISIS: Menlu Retno Marsudi Dahulukan Verifikasi, PBNU Sebut Mengganggu

"Rencananya akan dibuka museum, setelah banyak ditemukan artefak dan batu yang diduga benda kuno. Akhirnya dilakukan penggalian," kata Nais pada Selasa, 11 Februari 2020.

Nais Mengatakan, satu patung yang terlihat menyembul ke permukaan dari dalam tanah sebenarnya sudah ditemukan sejak awal Batu Mahpar dibuka.

Kemudian petugas mencoba menggali untuk pertama kalinya. Setelah itu ditemukanlah batu dengan ukiran berbentuk manusia dan patung Ganesha pada 9 Februari 2020 yang lalu.

Baca Juga: Kisah Korban Viral di Twitter, Polisi Ciduk Sopir Taksi Online yang Berusaha Culik Penumpang Wanita

“Belum ada penelitian mengenai penemuan patung-patung kuno di lokasi itu. Pengelola juga belum mengundang arkeolog untuk melakukan penelitian kepada patung-patung tersebut.” ujar Nais

Hal senada diungkapkan salah satu petugas objek wisata lainnya Oys Saadah, ia menjelaskan mengenai penemuan batu terukir dan mirip patung Ganesha itu awalnya ditemukan oleh pengunjung objek wisata Batu Mahpar.

"Pengunjung tersebut melaporkan adanya tumpukan batu mirip patung tertimbun tanah, tapi sedikit menonjol ke permukaan. Setelah digali, ternyata ditemukan mirip patung Ganesha dan ukiran mirip manusia," ujar Oys.

Baca Juga: Usia Satgas Antimafia Bola Diperpanjang, Diminta Pelototi Liga Indonesia di Semua Level Usia

Dikatakannya, bentuk puluhan patung tersebut tingginya sekitar 50 cm. Sementara lokasi penemuannya di tepi Sungai Parit Galunggung.

Saat ini, patung batu yang diduga merupakan peninggalan zaman dulu itu masih tergeletak tak jauh dari lokasi ditemukannya dan hanya dipasangi garis pembatas tali plastik.

"Kami pasangi tali plastik agar tidak diganggu oleh pengunjung, soalnya khawatir juga itu merupakan bagian dari peninggalan jaman kuno," tambah Oys.

Baca Juga: Bupati: Anak Muda Aceh yang Rayakan Hari Valentine Bisa Saja Dihukum Cambuk

Oys mengatakan, pengurus objek wisata Batu Mahpar saat ini hanya membereskan beberapa temuan patung agar tidak rusak atau hilang.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada tim ahli atau arkeolog yang datang ke lokasi penemuan batu.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya, Safari Agustin mengatakan, di lokasi obyek wisata Batu Mahpar ada Situs Makam Walahir.

Baca Juga: Kisah di Balik Trendingnya #SaveBabi di Media Sosial, dari Wabah Penyakit hingga Salah Paham

Berdasarkan keterangan dari para sesepuh, kata dia, lokasi sekitar Batu Mahpar dan Situs Makam Walahir merupakan pusat keilmuan pada masa Kabuyutan Galunggung.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler