Sudah Turun Hujan, Ketinggian Air di Situ Gede Masih Belum Normal

4 Desember 2019, 11:24 WIB
Sejumlah warga beraktivitas di dekat genangan air Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Selasa (3/12/2019). Kendati musim hujan telah tiba, ketinggian Situ Gede belum normal.* /Bambang Arifianto/PR/

TASIKMALAYA (PR)- Kendati hujan telah mengguyur Kota Tasikmalaya, kondisi permukaan air Situ Gede belum normal. Kondisi tersebut berimbas pada masih terganggunya aktivitas wisata dan pertanian di kawasan tersebut.

Pantauan "PR" pada Selasa (3/12/2019), kekeringan membuat sebagian dasar Situ Gede berubah menjadi padang rumput.

Hujan yang terus turun belakangan ini hanya membuat genangan air di sejumlah titik padang rumput tersebut. Beberapa perahu dan rakit terlihat masih terjebak pada genangan-genangan itu.

Baca Juga: Bahayakan Warga dan Rusak Lingkungan, Baliho Cabup Tasikmalaya Dipasang Serampangan

Meski demikian, beberapa warga memanfaatkan kondsisi tersebut untuk menjala ikan. Rahmat, 34 tahun, warga Kampung Cikalang, Kelurahan/Kecamatan Mangkubumi memperkirakan ketinggian air hanya naik satu meter selepas musim hujan tiba.

"(Ketinggian) belum normal," kata Rahmat ditemui di tepi Situ Gede, Selasa sore.

Menurutnya, Situ Gede dianggap normal jika ketinggian bertambah 4-5 meter.

"(Situ Gede) Itu normal kalau hujan satu minggu terus menerus," kata Rahmat.

Baca Juga: SKB Radikalisme ASN Berpotensi Bungkam Kelompok yang Kritisi Pemerintah

Dampak belum normalnya membuat aktivitas wisata Situ Gede terganggu. Pengunjung pun agak berkurang lantaran mereka tak bisa bermain dengan berkeliling dengan menggunaka perahu.

"Perahu tidak jalan karena tidak ada airnya," tuturnya.

Sejumlah pengunjung yang datang pun cuma sekadar berolahraga di sana.

Beberapa pengunjung, kata Rahmat, lebih memilih berwisata ke Gunung Galunggung ketimbang Situ Gede. Belum normalnya permukaan situ juga berdampak pada area pesawahan di Mangkubumi.

Di Kampung Nagrog yang lokasinya lebih tinggi dari Situ Gede, sawahnya belum teraliri air dari danau tersebut. Hanya kawasan Peundeuy yang lokasi lebih rendah yang teraliri air Situ Gede.

Rahmat berharap, kondisi Situ Gede bisa segera kembali normal dengan curah hujan yang semakin tinggi agar kegiatan wisata dan pertanian kembali pulih.

Kemarau panjang 2019 memang membuat Situ Gede menjadi padag rumput dan menjadi tujuan para pencari rumput. Kesempatan itu tak disia-siakan para pemilik hewan terna‎k.

Salah satunya, Iwan (40), warga Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Berbekal karung dan arit, Iwan menyambangi Situ Gede guna mencari rumput beberapa waktu lalu.

 Baca Juga: Petugas BNN Sempat Dicurigai Sebagai Penculik dan Teroris

Iwan sempat kelimpungan dalam urusan mencari rumput. Saat musim kemarau, rumput di Sukaraja mulai langka.‎ Pilihannya jatuh ke Situ Gede yang banyak ditumbuhi rerumputan teki.

"Rumput di sini cuma teki, daripada tidak ada sama sekali (makanan untuk ternak)," ujarnya.

Satu karung telah terisi rumput, Iwan pun bergegas menggontongnya ke tepi jalan. Setelah itu, ia kembali menyabit rumput untuk mengisi karungnya yang lain.

Iwan bukanlah satu-satunya pencari rumput di Situ Gede. Sejumlah tukang ngarit lain berpencar di area padang rumput tersebut. Beberapa dari mereka bahkan membawa mobil bak terbuka untuk membawa karung-karung berisi rumput bagi hewan-hewan ternaknya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler