PR TASIKMALAYA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang memang sangat berdampak pada penurunan penghasilan masyarakat.
Meskipun, PPKM dianggap berhasil menekan angka Covid-19, namun juga menekan perekonomian masyarakat.
Tidak sedikit, pedagang kecil khususnya di kaki lima yang mengeluhkan ketika barang dagangannya sepi pembeli.
Baca Juga: Jalankan PPKM Level 3, Polres Tasikmalaya Kota Berlakukan Ganjil Genap di Jalan Ini
Hasil keterangan yang diterima PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari pedagang kaki lima (PKL) area Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada, Kamis, 5 Agustus 2021.
Bahwa, jangankan pembeli yang datang melihat jalan raya saja sepi termasuk masjid yang megah tersebut.
Pedagang minuman yang bernama Asep warga Cikalang, Kota Tasikmalaya ini, mengaku kini jualannya sepi.
Baca Juga: Ini Hal yang Membuat Bahagia Zodiak Leo, Virgo, Scorpio, dan Libra, Salah Satunya dengan Kecantikan
Biasanya mengandalkan pembeli dari pengunjung Masjid Agung Kota Tasikmalaya baik yang sekadar pegawai kantor yang beristirahat ataupun orang dari luar kota.
Hal yang sama dikeluhkan oleh pedagang kaki lima lainnya, meskipun cuaca yang cukup terik, seakan sangat terasa nikmat untuk menyantap es cendol.
Akan tetapi, bagi pegadang es cendol gerobak ini, pandemi Covid-19 ditambah PPKM membuat semakin sulit agar dapurnya tetap "ngebul".
Baca Juga: Akui Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Andre Taulany, Raffi Ahmad: Setiap Hari Minyak Angin
Pedagang es cendol ini meskipun berdagang dengan gerobak dan berkeliling namun, tetap saja sulit menemukan pembeli.
Menurutnya, dalam satu hari yang biasanya bisa menjual sampai diatas 30 gelas cendol, kini satu gelas pun rasanya harus menunggu cukup lama.
Pandemi Covid-19, ini memang ada berdampak positif dan negatif untuk sebagian pedagang.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Sosok Sahabat yang Paling Disayang hingga Sewa Hotel Patungan
Jika pedagang yang menyediakan layanan antar mungkin akan tetap terbantu.
Ataupu, pedagang yang sudah berkolaborasi dengan perusahaan aplikasi layana jasa antar makanan.
Sedangkan, pedagang kaki lima yang ditemui terlihat dari kalangan yang tidak bisa menggunakan aplikasi jasa layanan antar tersebut.***