“Kami pun mempunyai aplikasi untuk masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah, dan akan kami bagikan sekitar 50 ribu gadget (gawai)sebagai alat penunjang,” lanjutnya.
Menurut Kang Emil, di sektor perikanan, ribuan kolam sudah menggunakan teknologi smart auto feeder.
Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun.
Baca Juga: 232 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Dinyatakan Sembuh, ini Rinciannya
Selain itu, sejumlah desa sudah mulai memasarkan hasil pertanian melalui e-commerce.
Hal itu menguntungkan petani dan konsumen, karena alur distribusi yang kerap melambungkan harga, dapat dipangkas.
“Itu semua, sangat Covid-19 friendly. Bisa dilakukan di rumah tidak perlu keluar tapi tetap mendapat pemasukan.
Baca Juga: Profil Hanafi Rais, Anak Amien Rais yang Mengalami Kecelakaan di Tol Cipali
“Selama Covid-19, desa sudah terbiasa dengan sistem digital. Jadi saya ingin terus meningkatkan ekonomi perdesaan,” tutupnya.***