Network
PR TASIKMALAYA - Status Kota Bandung yang berubah dari zona oranye ke zona merah, membuat Pemerintah Kota Bandung memperluas kebijakan pemberlakuan mini lockdown.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin, 5 Oktober 2020.
"Kita sepakat semua kelurahan yang ada kasus positif aktif maka akan dilaporkan ke wali kota harus dilakukan PSBM (pembatasan sosial berskala mikro) atau PSBK (pembatasan sosial berskala kampung) bagi wilayah kelurahan yang terdapat kasu positif aktif satu sekalipun," ujar Ema.
Baca Juga: Menristek Colek PT Bio Farma, Produksi Vaksin Merah Putih Covid-19 Harus Manjur
Dikutip dari RRI, rencana pemberlakuan mini lockdown menurutnya hanya akan diberlakukan kepada kelurahan yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Namun, akibat dari perubahan zona menjadi zona merah, merubah rencana menjadi wilayah yang terdapat hanya satu kasus positif tetap akan diberlakukan mini lockdown.
"Kita usulkan ke beliau (Wali Kota Bandung) kecuali tidak ada kasus di kelurahan. Proses PSBM tidak satu kelurahan tapi berdasarkan kasus misal di RT-RW contoh di satu kelurahan ada 7 RW dan ada kasus di dua RW saja maka 2 RW yang di PSBM," paparnya.
Baca Juga: Buat Bangga Warga Magelang, Kartunis ini Juarai Festival di Negri Italia
Menurut Ema, kelurahan yang tidak terdapat kasus positif Covid-19 di Kota Bandung jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang tidak terdapat kasus positif.
Menurutnyam penetapan zona merah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum diketahui oleh Pemkot Bandung.
