Network
PR TASIKMALAYA - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat secara resmi menetapkan status seluruh wilayahnya dalam siaga bencana. Di antara bencana yang diwaspadai adalah gempa bumi, longsor, dan banjir.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menyatakan bahwa langkah ini diambil setelah melihat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut bahwa curah hujan akan tinggi menjelang akhir tahun 2023.
Selain itu, potensi banjir yang melanda dari curah hujan juga dibarengi dengan adanya beberapa gempa bumi yang terjadi dalam sepekan terakhir di Cianjur.
“Berdasarkan informasi BMKG, curah hujan akan tinggi hingga awal tahun depan, berpotensi terjadi bencana alam, ditambah sepekan terakhir gempa yang terpusat di Cianjur dan Sukabumi terasa cukup kencang di kedua wilayah,” kata Herman di Cianjur, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat, 15 Desember 2023.
Baca Juga: 3 Kecamatan dengan Hasil Panen Kencur Terbesar di Cianjur, Bisa Sampai 300 Ribu Kg
Lebih lanjut, dirinya meminta agar masyarakat yang terbagi di dua wilayah besar tetap memperhatikan potensi bencana yang paling dominan di wilayahnya masing-masing.
Dalam hal ini, dia menyebut bahwa masyarakat yang berada di wilayah Cianjur bagian selatan harus lebih mewaspadai adanya banjir dan longsor. Sementara di Cianjur bagian utara harus lebih mewaspadai potensi gempa bumi.
“Masyarakat di wilayah selatan diminta untuk waspada terjadinya banjir dan longsor serta pergerakan tanah. Sedangkan di wilayah utara waspada gempa, meski tidak merusak. Namun tetap harus diantisipasi, terutama setelah hujan turun deras,” katanya menambahkan.
Senada dengan Herman, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Sukma Wijaya membenarkan adanya informasi curah hujan yang akan menambah adanya potensi berbagai macam bencana di kota dengan khas Tauco tersebut.
