Didatangi Banyak Orang Tak Dikenal, KTP Wanita Asal Garut Disalahgunakan Oknum Jahil untuk Penipuan

- 27 Agustus 2020, 19:31 WIB
TANGKAPAN layar korban yang tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan KTP NA (kiri) & Grup di Facebook yang digunakan untuk modus penipuan penjualan barang secara online (kanan).*
TANGKAPAN layar korban yang tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan KTP NA (kiri) & Grup di Facebook yang digunakan untuk modus penipuan penjualan barang secara online (kanan).* //Tangkapan layar Facebook/

PR TASIKMALAYA - Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi kartu identitas  terpenting yang harus bisa dijaga dengan baik.

Karena di zaman canggih seperti ini, KTP juga bisa dijadikan alat penipuan oleh orang tak bertanggung jawab.

Seperti halnya yang dialami oleh korban perempuan berinisial NA (23), yang berasal dari Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Ilmuwan Menciptakan Inovasi Baru, Memungkinkan Penyakit Jantung Pasien Bisa Didiagnosis Lewat Foto

Ia menjadi korban, di mana KTP-nya dipakai untuk bahan penipuan oleh oknum yang jahil.

Berawal pada tahun 2018, rumahnya didatangi oleh satu keluarga dari Bandung yang mencari seseorang yang tak NA kenal.

"Awalnya aku juga gak ngerti tiba-tiba ada sekeluarga dari Bandung nyari yang namanya Nia apa Lina aku lupa pas awal tahun 2018-an klo gasalah," ujar NA, seperti dihubungi oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Orang Tua Tengah Asyik Tertidur, Saat Bangun Bayinya Menghilang dan Ditemukan di Celah Ranjang

Awalnya dia bingung, karena orang yang mereka cari tak ada di rumahnya.
Setelah keluarga itu menjelaskan, mereka tengah mencari seorang perempuan yang meminjam uang kepada anak gadisnya dan memberikan KTP NA sebagai jaminannya.

Menurut penuturan keluarga tersebut, perempuan yang meminjam uang kepada anak gadisnya bekerja di salah satu pabrik di Bandung, namun NA pada saat itu masih berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Garut dan tidak pernah bekerja atau kos di luar kota.

Setelah kejadian tersebut, mulai banyak orang yang menghubunginya di Facebook dan mengaku telah ditipu oleh pelaku yang mengatasnamakan NA lewat KTP.

Baca Juga: Kerugian Pertamina Sedang Santer Dibicarakan, Menteri Arifin Tasrif: Kita Bisa Memakluminya

Pelaku menggunakan modus penjualan online stroller baby juga baju muslimah yang kemudian memberikan KTP NA pada targetnya.

Padahal NA mengakui bahwa drinya sudah lama tak pernah bermain media sosial Facebook lagi.

Selain itu juga banyak orang-orang yang mulai berdatangan ke rumahnya yang mengaku telah ditipu.

Para korban yang ditipu itu diperlihatkan KTP yang ternyata milik NA, namun NA sama sekali tak tahu menahu tentang hal itu.

Baca Juga: Sebut akan Mencopot Jajaran Direksi BUMN, Erick Thohir: Alhamdulillah, Saya Belum Puas

"Masih banyak yang dateng juga setelah itu, tapi modusnya mulai beda. Mungkin si korbannya tuh pacaran sama si penipunya, dimintain uang dengan alasan lagi di mana gitu mau pulang, terus ada yang alasan ibunya sakit lagi butuh uang. Tapi KTP-nya tuh alamatnya doang yang di sini, nama sama fotonya ada cewek lain sama cowok lain gitu. Bilangnya 'datengin aja rumah. Di sana ada pembantu saya'. Padahal ya, di rumah aku cowok tuh cuman ada adik aku doang masih kecil sekarang aja dia baru 12 tahun," ujar NA.

Kemudian di kasus lainnya, yang menjadi korban penipuan adalah orang berdomisili Garut yang juga ikut tertipu masalah penjualan HP.

Kali ini korban mengaku telah membeli HP namun yang datang padanya hanyalah sebuh tas.

Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya, Tiongkok Berikan Sumbangan Besar untuk Pengungsi Palestina di Jalur Gaza

Setelah kejadian itu, korban yang tertipu pun melacak melalui pihak pengiriman barang.

Akhirnya, pelaku dalam kasus ini bisa ditemukan yang ternyata dia adalah orang yang sama-sama tinggal di Garut, tepatnya di daerah Banyuresmi.

NA pun akhirnya melaporkan pelaku ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik, namun pada akhirnya berdamai karena bukti yang dimiliki dinilai masih kurang kuat.

Selain itu, pelaku masih memiliki anak kecil yang masih menyusui dan NA pun memilih utuk berdamai.

Baca Juga: Pernah Sebut akan Dapat Untung Meski Tutup Mata, Ahok Diserang Netizen Karena Pertamina 'Buntung'

Semua kejadian tersebut berawal dari KTP NA yang beredar di media sosial setelah ia mengirimkan KTP nya untuk surat pembaca, yang merupakan tugas kuliahnya pada tahun 2018.

KTP yang dipakai untuk melakukan penipuan, menurut penuturan NA merupakan KTP lama dengan kesalahan nama saat cetak.

Sejak tahun 2015, NA sudah mencoba untuk memperbaiki KTP elektronik tersebut pada lembaga terkait. Namun, dipersulit dan menunggu hingga bisa kembali.

Baca Juga: Aktor Antonio Banderas Umumkan Sembuh dari Covid-19

Setelah ada kejadian penipuan tersebut, NA mencoba untuk memperbaiki KTP-nya kembali, namun pihak capil masih mempersulit proses perbaikan. Kebetulan saat itu sedang hangat kasus korupsi mega KTP elektronik.

Barulah pada tahun 2019, KTP itu bisa diperbaiki. Jadi, KTP yang selama ini dipakai untuk penipuan merupakan KTP lama dengan nama yang salah, di mana saat ini KTP tersebut sudah dikembalikan pada kecamatan dan diganti dengan yang baru.

"KTP itu sudah diganti bulan Januari tahun 2019 dan diserahkan ke pihak kecamatan karena ada kesalahan nama. Kasus itu juga pernah dilaporkan ke pihak polres garut, surat laporannya juga ada," tambah NA.

Baca Juga: Pingsan saat Hadapi Hertha, Pesepakbola Daley Blind Ungkap Kondisi Terkini

Ternyata kasus itu tak berhenti begitu saja, hingga Juni-Agustus 2020 KTP yang salah milik NA masih dipergunakan secara tak bertanggung jawab untuk modus penipuan.

Pelaku ini diduga bukan hanya satu orang, namun dari berbagai kasus penipuan, ada beberapa pelaku yang berbeda.

"Iya keliatannya banyak. Tapi dulu pas ke polisi, polisi bilangnya cuman ada satu dan itu komplotan. Jadi kalo misal jualan stroller udah ketauan, dia ganti jualan hp, terus jualan baju, sampe nipu perempuan atau cowok," tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x