Siap-Siap, Perajin Tahu Tempe Jabar Mogok Produksi, Paguyuban Sampaikan Alasannya

- 10 Oktober 2022, 19:45 WIB
Paguyuban sampaikan alasan terkait dengan perajin tahu tempe di Jawa Barat yang akan mogok untuk produksi.
Paguyuban sampaikan alasan terkait dengan perajin tahu tempe di Jawa Barat yang akan mogok untuk produksi. /PR TASIKMALAYA/Muhamad Bagja

PR TASIKMALAYA - Paguyuban Tahu dan Tempe di Jawa Barat rencananya akan melakukan aksi mogok produksi tahu dan tempe mulai Senin, 17 Oktober 2022 mendatang.

Aksi mogok produksi tahu dan temperencananya akan dilakukan selama tiga hari yakni Senin, 17 hingga Rabu, 19 Oktober 2022.

Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, M Zamaludin kepada awak media, Senin, 10 Oktober 2022.

Zamaludin mengatakan, dengan tidak adanya pabrik yang melakukan produksi selama tiga hari, membuat tidak akan ada tahu dan tempe yang dijual di pasaran.

Baca Juga: Moon Knight Akan Kembali ke MCU, Oscar Isaac: Itu Bukanlah Akhir

"Rencana mogok produksi yang akan dilaksanakan pada 17 hari Senin selama tiga hari, Senin Selasa Rabu tidak ada tahu tempe di pasaran," ujar Zamaludin dalam keteranganya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram PRFM, Senin 10 Oktober 2022.

Lanjut Zamaludin, Paguyuban yang dipimpinnya itu akan kembali mulai produksi lagi pada hari Kamis 20 Oktober 2022.

Namun menurut Zamaludin setelah dioperasionalkannya produksi pada hari itu juga harga tahu dan tempe di pasaran akan naik.

Zamaludin mengatakan, berkenaan dengan besaran kenaikan harga tahu dan tempe nantinya Paguyuban akan menyampaikan melalui selebaran yang dibagikan kepada pelanggan.

Baca Juga: Simak 2 Hal serta 5 Kata yang bisa Ibu Lakukan dan Katakan untuk Bujuk Anak Remajanya!

Diberitakan sebelumnya, Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat mengeluhkan dengan kenaikan harga bahan pokok kedelai.

Saat ini harga kedelai di Jawa Barat sudah mencapai Rp13.000 dari harga normal yang biasanya Rp9.000 hingga Rp10.000.

Bahkan dikabarkan sebagian perajin tahu tempe tutup sementara dikarenakan merugi, sudah tak sesuai dengan biaya untuk produksi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x