Untuk diketahui, awal viral soal Arteria Dahlan bermula saat dalam rapat Komisi III DPR RI bersama Kejaksaan Agung di DPR.
Arteria Dahlan sempat meminta salah satu Kajadi diganti, karena berbicara atau menyelipkan kata-kata dalam bahasa Sunda saat raker atau rapat.
“Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung). Ada Kajati yang dalam rapat dan raker itu ngomong menggunakan bahasa Sunda, diganti pak itu (Kajati tersebut),” pinta Arteria Dahlan.
Pernyataan itulah yang dianggap publik merendahkan bahasa Sunda yang merupakan bahasa ibu masyarakat Suku Sunda.***