dr. Hastry menceritakan bahwa di luar negeri terdapat psikiater forensik yang bertugas untuk memberikan gambaran dugaan pelaku.
"Kalau di luar ada psikiater forensik yang khusus mem-profile pelakunya," terang dr. Hastry.
Menurutnya, hasil forensik pertama kasus pembunuhan tersebut belum menyeluruh.
"Pertama, kedokteran forensiknya belum menyeluruh ya, jadi saya cuma melengkapi aja," tambah dr. Hastry.
dr. Hastry menerangkan bahwa autopsi kedua dilakukan jika memang diperlukan.
Baca Juga: Pasang Muka Bete, Aurel Hermansyah Tak Saling Tatapan dengan Atta Halilintar, Ada Apa?
"Hasil autopsi kedua dilakukan untuk melengkapi data dari TKP. Harusnya tidak ada autopsi kedua," tandas dr. Sumy Hastry Purwanti.***