Antisipasi Tsunami Covid-19, Ridwan Kamil Usul Pemerintah Pusat Meniadakan Libur Panjang Idul Adha

- 16 Juni 2021, 05:40 WIB
Ridwan Kamil merekomendasikan pada Pemerintah Pusat agar meniadakan libur panjang, yang terdekat Idul Adha.*
Ridwan Kamil merekomendasikan pada Pemerintah Pusat agar meniadakan libur panjang, yang terdekat Idul Adha.* /Instargam.com/@ridwankamil

PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merekomendasikan pemerintah pusat agar meniadakan libur panjang. 

Salah satunya libur yang terdekat yaitu, saat libur Idul Idha yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan mudik. 

Peniadaan libur panjang tersebut direkomendasikan Ridwan Kamil bercermin dari lonjakan kasus Covid-19 yang sebelumnya pernah terjadi hingga yang saat ini terjadi biasanya dipengaruhi oleh libur panjang. 

Baca Juga: Bandung Raya Status Siaga 1 Covid-19, Tempat Wisata Terutama KBB dan Kabupaten Bandung Wajib Ditutup

“Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sudah merekomendasikan ke Pemerintah Pusat untuk memohon agar tidak ada libur panjang berikutnya,” tutur Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Senin, 14 Juni 2021.

Peniadaan libur panjang tersebut kata Ridwan Kamil, sebagai antisipasi melonjak kembali kasus Covid-19, karena momen libur terdekat adalah libur Idual Adha selalu dimanfaatkan masyarakat untuk mudik. 

“Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 Pemda Provinsi Jabar sudah merekomendasikan ke pemerintah pusat agar tidak ada libur panjang,” kata Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Dapat Pesan dari Glenca Chysara Pemain Sinetron Ikatan Cinta, Fiersa Besari: Elsa Tobat Ya?

Menurut Ridwan Kamil, lonjakan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di Bandung Raya.

Selain itu, pihaknya harus mengeluarkan siaga 1 Covid-19 diakibatkan oleh abainya warga Jawa Barat terhadap larangan mudik saat libur Lebaran kemarin. 

Meski sebelumnya sudah dilarang mudik lebaran, tapi ternyata masyarakat bersikeras untuk mudik atau dengan kata lain nekad untuk mudik. 

Baca Juga: Berada di Zona Merah Level Kewaspadaan, Ridwan Kamil Umumkan Bandung Raya Siaga 1 Covid-19

Selain itu, faktor kurang disiplinnya masyarakat Jawa Barat terhadap penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu pendukung lonjakan kasus Covid-19 di Bandung Raya dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Barat. 

“Lonjakan kasus baru Covid-19 terbukti akibat mudik libur panjang Idul Fitri 1442 H, kurangnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan,” keluh Ridwan Kamil. 

Kurangnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut kata Ridwan Kamil,  diketahui dari data Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang menunjukkan angka kedisiplinan masyarakat memakai masker turun di angka 75,8 persen,  

Baca Juga: Hampir Gagal, William Tanuwijaya Ceritakan Jatuh Bangun Perjalanannya Bangun Tokopedia

“Angka kedisiplinan masyarakat terhadap menjaga jarak turun 78,81 persen,” kata dia. 

Ridwan Kamil menambahkan, selama penerapan (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) PPKM mikro data menunjukkan penyebaran Covid-19 di Jabar relatif bisa dikendalikan. 

Namun, ternyata puncaknya pada tanggal 16 Mei 2021 lalu atau dua hari setelah Idul Fitri tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Jawa Barat menyentuh angka terendah 29 persen.

Baca Juga: Giring Ganesha Gagas Kuliah Gratis Jika Jadi Presiden 2024, Akui Terinspirasi dari Sosok Ini

Lalu, tiba-tiba hanya dalam dua minggu saja sampai sebulan ini lompatan prosentase tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 (BOR Jabar) sampai menyentuh 75 persen. 

“Angka ini juga sama melewati batas kritis 70 persen,” ucap  dia.

Status Siaga 1 Bandung Raya 

Ridwan Kamil pun meminta masyarakat memahami kondisi siaga 1 Covid-19 untuk Bandung Raya yang sudah dikeluarkan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mulai hari ini sampai 7 hari ke depan. 

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Pergi dari Rumah, Vicky Prasetyo Blak-blakan Bongkar Isi Perasaannya: Sebenarnya...

Penetapan siaga 1 Covid-19 di Bandung Raya tersebut sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 lebih tinggi, dan untuk mengendalikan situasi. 

“Kondisi status siaga 1 Covid-19 ini mohon dipahami secara jelas,” pinta Ridwan Kamil. 

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sedang menarik rem darurat sebagai upaya mengendalikan situasi saat ini. 

“Yang memang terbukti oleh mudik libur panjang yang menghasilkan lonjakan kasus,” tandasnya. *** 

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah