Seolah 'Tantang' Maut dan Tak Takut Bahaya, Warga Garut Pilih Ngabuburit di Rel Kereta Api

- 19 April 2021, 13:28 WIB
Viral video warga Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut nekat ngabuburit di rel kereta api.*
Viral video warga Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut nekat ngabuburit di rel kereta api.* /Tangkapan layar Twitter/@Anggasazhar95
PR TASIKMALAYA - Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah, di mana setiap muslim melakukan ibadah puasa wajib selama satu bulan.
 
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan meskipun di tengah pandemi Covid-19.
 
Salah satu tradisi atau kebiasaan yang sering warga Indonesia lakukan ketika bulan Ramadhan adalah menghabiskan waktu menjelang berbuka atau dikenal dengan ngabuburit.
 
 
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga di Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
 
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @Anggasazhar95, sejumlah warga nampak ngabuburit di rel kereta api yang aktif, bahkan ketika terdapat kereta api yang akan melintas.
 
"Jangan ditiru gaiss! Ngabuburit nongkrong di rel sangat berbahaya apalagi menyimpan barang barang di atas rel sangat membahayakan perjalanan kereta api. Stop jangan ditiru!," tulis akun Twitter @Anggasazhar95.
 

Baca Juga: Meski Membintangi Banyak Film, Aktor Herjunot Ali Mengaku Tidak Suka Akting

Unggahan video ngabuburit di rel kereta tersebut banyak diunggah ulang oleh akun lain karena banyaknya warga yang ngabuburit di rel kereta api yang membahayakan.
 
Diketahui selama bulan Ramadhan dan setiap akhir pekan, daerah di perlintasan kereta api atau di JPL Bangbayang selalu dipenuhi oleh warga yang menghabiskan waktu.
 
"Untuk tempat tersebut kalau bulan puasa ramai sekali, dan tidak hanya bulan puasa saja, setiap minggu pagi pun selalu ramai dikunjungi," ungkap Angga syaeful Azhar ketika dihubungi PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui WhatsApp.
 
 
"Banyak aneka makanan takjil dan sekaligus melihat pemandangan yang indah serta kalo menonton kereta api yang lewat," sambung Angga.
 
Angga menuturkan, dirinya memang sengaja mengunjungi tempat tersebut untuk hunting kereta api.
 
"Saya sengaja ke tempat tersebut ingin melakukan suatu rekaman (hunting) kereta api sekaligus ingin melihat situasi yang terjadi di sana semenjak Covid-19, apakah masih ramai atau tidak.
 
 
"Seperti yang saya ketahui tahun kemarin pun sama ramai sekali walaupun semenjak wabah Covid-19, tidak mengurangi antusias sebagai warga sekitar untuk melakukan hal ngabuburit," ungkapnya.
 
Video ngabuburit di rel kereta api tersebut direkam dan diunggah pada hari Sabtu, 17 April 2021 ketika kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kiaracondong, Bandung melintas.
 
"Untuk merekam video tersebut dilakukan hari Sabtu sore. Dan mengunggahnya di hari itu juga. Yang pertama Kereta Api Kutojaya Selatan dan yang kedua ada Kereta Api Argo Wilis," tuturnya.
 
 
Seperti diketahui, rel kereta yang digunakan untuk ngabuburit cukup berbahaya dan berpotensi melanggar hukum.
 
Sesuai ketentuan Undang-undang No. 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian, pada pasal 181.
 
Dalam undang-undang tersebut disebutkan, "Setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, menyeret, mengerakkan, meletakkan atau memindahkan barang di atas rel, atau melintasi jalur kereta api ataupun menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain selain untuk angkutan kereta."
 
 
Terdapat sanksi bagi yang melanggar aturan tersebut dimana mendapatkan sanksi pidana penjara maksimal selama tiga bulan.
 
Adapun sanksi denda yang diberikan dengan maksimal Rp15 juta.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x