Pemerintah Provinsi Jawa Barat Siap Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik Mulai Tahun 2021

4 November 2020, 13:10 WIB
Ridwan Kamil, siap kampanyekan peralihan penggunaan kompor berbahan bakar gas ke kompor listrik yang akan dimulai pada 2021. //Jabarprov.go.id/

PR TASIKMALAYA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kampanyekan peralihan penggunaan kompor berbahan bakar gas ke kompor listrik yang akan dimulai pada 2021.

Kampanye tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam acara peringatan Hari Listrik Nasional ke-75 tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 2 Nopember 2020.

"Rumah tangga harus sudah membiasakan penggunaan kompor listrik,” kata Kang Emil, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman pemprov Jabar.

Baca Juga: Ikut Perbaiki Lining Irigasi, Bupati Subang Bangga atas Sikap Gotong Royong Masyarakat

“Selain biayanya lebih murah, juga mengurangi pengguanaan bahan bakar gas," tambahnya.

Namun menurut Gubernur, saat ini masih ada kendala dalam penggunaan kompor listrik di tingkat rumah tangga yang daya listriknya 450 Watt.

"Rata-rata kompor listrik yang sudah ada di pasaran saat ini membutuhkan daya lebih dari 300 watt sehingga jika rumah tangga yang daya listriknya 450 watt, memang cukup berat,” kata Kang Emil.

Perlu ada solusi dari kendala–kendala kompor listrik agar dapat digunakan berbagai daya listrik.

Baca Juga: Ikut Perbaiki Lining Irigasi, Bupati Subang Bangga atas Sikap Gotong Royong Masyarakat

“Untuk itu kita sedang mencari solusi di antaranya dengan kompor listrik induksi, yang membutuhkan daya listrik relatif kecil,” tambahnya.

Upaya konversi ke kompor listrik juga harus disertai dengan digenjotnya tingkat elektrifikasi Jabar yang sampai saat ini sudah mencapai hampir 100%.

"Untuk mecapai 100 persen itu tidak harus selalu dengan PLN, karena memang ada daerah di Jabar yang sulit dijangkau jika menggunakan kabel PLN. Kita akan coba cari solusi misalnya dengan tenaga angin dan lain-lain,” kata Kang Emil.

Peringatan Hari Listrik Nasional ke-75 tingkat Jawa Barat itu ditandai juga dengan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Gedung Sate, hasil kerjasama Pemprov Jabar dengan PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.

Baca Juga: Sandiaga Uno Masuk Kandidat Caketum PPP, Arsul Sani: Bukan Tertutup, Tapi Sulit

"Ini menjadi simbol perubahan gaya hidup yang lebih responsif terhadap kebencanaan. Bencana itu salah satunya karena konsumsi energi fosil, dengan energi listrik setidaknya ikut mengurangi penggunaan energi berbahan baku fosil,” kata Kang Emil.

“Mobil listrik sudah lama ada namun pengembangannya terhambat karena lobi-lobi konglomerat, tapi sekaramg mau tidak mau harus dilakukan," tambahnya.

Ia mengatakan dengan menggunakan mobil listrik maka akan terjadi penghematan dalam penggunaan BBM.

Jika menggunakan mobil listrik dengan jarak 300 KM akan membutuhkan BBM seharga Rp 250 ribu. Tapi dengan mobil listrik hanya memerlukan biaya sekitar Rp 50 ribu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler