Jelang Idul Adha, Peredaran Hewan Kurban di Jabar Sekitar 80-90 Ribu Ekor

13 Juni 2024, 10:57 WIB
Ilustrasi hewan kurban. /Pixabay/Alexas_Fotos/

PR TASIKMALAYA – Perayaan hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari, hingga dikabarkan bahwa penjualan hewan kurban terlihat ada di mana-mana. 

Pedagang hewan kurban memanfaatkan momen Idul Adha kali ini untuk menjual hewan berupa sapi dan kambing untuk memenuhi permintaan dari pembeli.

Peredaraan hewan kurban pun sangat beragam, mulai dari yang berdagang di daerah perkotaan sampai dengan yang berada dipelosok desa. 

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah mendata dan mencatat peredaran hewan kurban di Kota/Kabupaten Jabar mendekati Hari Raya Idul Adha, ada sekitar 80 ribu hingga 90 ribu ekor.

Baca Juga: Daftar Pekerjaan yang Bisa Terancam Karena AI, Salah Satunya Data Entry

Hewan-hewan yang dijadikan kurban dipastikan dalam kondisi sehat. Hewan tersebut sudah diperiksa oleh pihak-pihak terkait.

Permintaan akan hewan kurban mengalami kenaikan dan memberikan berkah tersendiri bagi pedagang hewan yang ada di Jawa Barat.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Medical veteriner DKPP Provinsi Jabar Septian Widiarto pada Rabu, 12 Juni 2024 mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir di 2021-2023, kebutuhan hewan kurban di Jabar selalu naik hingga 15 persen, sehingga kenaikan kebutuhan dipastikan akan terjadi saat Hari Raya Idul Adha 2024.

"Untuk hewan kurban besar seperti sapi sekitar 80 ribu ekor, namun kebutuhannya bisa mencapai 100 ribu ekor selama Hari Raya Kurban, sedangkan hewan kurban kecil seperti kambing atau domba bisa sampai 100 ribu ekor lebih," ujar Septian. 

Baca Juga: Kring-kring, Pesan Khusus untuk 3 Zodiak pada 13 Juni 2024: Scorpio Harus Waspada!

Untuk memenuhi permintaan di daerah Jawa Barat, pasokan sapi didatangkan dari luar Jabar, seperti dari Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Untuk hewan kambing atau domba, permintaannya masih dapat dipenuhi dari Kabupaten Garut. 

Septian juga menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban, pihaknya telah menggandeng Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Cianjur, dan dinas yang sama di sejumlah kota/kabupaten lainnya, seperti di Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, dan Sukabumi. 

"Selama melakukan pemeriksaan di sejumlah kota/kabupaten termasuk di Cianjur tidak ditemukan adanya penyakit, hanya beberapa kandang dinilai tidak layak karena mengalami kelebihan kapasitas atau overload," kata Septian menambahkan. 

Pemeriksaan kesehatan hewan yang akan digunakan untuk kegiatan kurban dilakukan di 27 kota/kabupaten di Jabar, termasuk pemeriksaan secara fisik belum ada hal yang mencurigakan atau penyakit berbahaya pada hewan. Pemeriksaannya sendiri dilakukan secara teliti dan menyeluruh.

Baca Juga: Sarapan Enak di Jogja: 10 Warung Nasi Pecel dengan Harga Terjangkau

Selain itu, pengawasan juga dilakukan di daerah perbatasan untuk memastikan pendistribusian hewan kurban telah memenuhi dokumen dari tempat asalnya dan terjamin kesehatannya.

Meski begitu, pembeli tetap harus teliti dalam membeli hewan kurban. Pastikan hewan kurban tersebut sudah memiliki sertifikasi yang dibutuhkan dan secara fisik terlihat sehat. Penjual juga harus dapat memberikan kepastian dalam menjual hewan kurbannya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler