Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi sebut Ada Enam Kasus Tambahan Virus Corona

4 Oktober 2020, 08:02 WIB
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi mengatakan ada enam tambahan kasus baru per Sabtu, 3 Oktober 2020.* /

PR TASIKMALAYA – Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi menyatakan, ada tambahan enam kasus baru, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana.

“Riwayat kontak erat mereka dengan pasien lama, dan ada juga yang berasal dari suspek,” kata Wahyu seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: BMKG Temukan Fakta Rekaman yang Disangka Gempa

Enam kasus baru ini terdiri dari, wanita yang berusia 22 tahun, 54 tahun berasal dari kelurahan Sriwidari, kecamatan Gunungpuyuh.

Lalu, pria berusia 49 tahun warga keluarahan Selabatu, kecamatan Cikole, pria berusia 23 tahun warga kelurahan Cikole, kecamatan Cikole.

Serta pria usia 2 tahun warga kelurahan Jayakarsa, dan terakhir pria usia 32 tahun kelurahan Situmekar, kecamatan Baros.

Baca Juga: Berkaca ke Vietnam dan Thailand Tekan Covid-19, Yuk Terapkan 3M dan 3T!

Mereka kini tengah menjalani isolasi dan telah mendapatkan pengawasan ketat dari pihak gugus tugas.

Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi hingga saat ini masih terus bertambah setiap harinya dan dilaporkan sudah ada yang meninggal dunia.

Semua pihak dituntut harus patuh tehadap aturan pemerintah dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam upaya mencegah atau meminimalisasi terjadinya penyebaran virus ini.

Baca Juga: Tak Lagi Pusingkan Pandemi, Warga Tiongkok Banjiri Lokasi Wisata

“Kami berulang kali mengingatkan warga agar tidak menganggap enteng apalagi sampai menyepelekan keberadaan virus berbahaya ini, jangan sampai diri sendiri atau orang dicintai menjadi korbanyam,” lanjutnya.

Wahyu mengatakan, saat ini total warga yang terkonfirmasi sudah mencapai 240 orang, 62 orang sedang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit, 175 orang sembuh, dan tiga lainya meninggal dunia.

Ia mengingatkan, pertambahan kasus di kota lain pun harus menjadi perhatian masyarakat secara umum.

Baca Juga: MPR Gandeng Seniman se-Indonesia jadi Pelopor Empat Pilar Kebangsaan

Semakin sulit untuk disiplin dalam menerapkan aturan, maka akan semakin banyak korban. Tentu semakin lama keadaan ekonomi akan kembali pulih.

Sedangkan wabah Covid-19 ini tidak hanya isu kesehatan. Namun menjadi isu kesehatan, sosial, dan ekonomi di masyarakat dunia.

Selain masyarakat yang disiplin dalam penerapan aturan, dan mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Tower 6 dan 7 Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 42 Orang

Diharapkan juga pemerintah ikut disiplin dalam membuat kebijakan, dengan melihat secara luas situasi kondisi ekonomi masyarakat.

Sehingga, semua pihak dapat saling membantu menurunkan angka persebaran Covid-19 di setiap wilayah di Indonesia.

Edukasi masyarakat cara mencegah persebaran Covid-19 disertai edukasi bertahan hidup dikondisi ekonomi yang sulit.

Baca Juga: Arteria Dahlan Singgung Soal Pengganti Jaksa Agung, Kinerja ST Burhanuddin Jadi Pertanyaan

Sekaligus edukasi informasi bagi masyarakat, agar tidak termakan berita hoaks yang semakin beredar di masyarakat tentang Covid-19 ini.

Sehingga menimbulkan masalah baru, dan meresahkan masyarakat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler