PR TASIKMALAYA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut memperingati Hari Santri Nasional 2021.
Menurut Ridwan Kamil, santri dan ulama adalah para penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang utama.
Tidak lupa, Ridwan Kamil menyebut dari sisi secara historis mengenai peran santri dan ulama dalam melahirkan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
Baca Juga: Korban Tak Mau Cabut Laopran, Begini Nasib Polisi yang Membanting Mahasiswa Saat Demo!
Masih Ridwan Kamil, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 ini menjadi efek domino bagi lahirnya Pertempuran Surabaya yang heroik tanggal 10 November 1945.
Menurut suami dari Atalia Praratya ini, santri di Jawa Barat termasuk ‘istimewa’ karena menjadi provinsi pertama yang memiliki Peraturan Daerah Pesantren turunan dari Undang-undang Pesantren 2019.
“Selamat HARI SANTRI 2021. Hari istimewa bagi para penjaga NKRI dan pandu Jabar Juara Lahir Batin,” kata Ridwan Kamil dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan di akun Instagramm pribadinya @ridwankamil pada Jumat, 22 Oktober 2021.
“Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang melahirkan semangat kejuangan para pahlawan dalam pertempuran 10 November 1945 dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya menyambung.
Ridwan Kamil mengajak santri khususnya, dan masyarakat umumnya untuk senantiasa mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Baca Juga: Lina Mukherjee Tak Terima Lesti Kejora Disebut Wanita Tercantik di Dunia: Mustahil!
“Mari bela negara dan bela agama dalam bingkai NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Dalam video yang diunggah itu terlihat Ridwan Kamil didampingi sang istri, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum dan istrinya berjalan menuju panggung kehormatan upacara peringatan hari santri.
Peringatan upacara hari santri yang dipimpin Ridwan Kamil dilaksanakan di kompleks Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Siap Jadi Negara Republik dan Tinggalkan Ratu Inggris, Barbados Pilih Presiden Pertama
Nampak Ridwan Kamil mengenakan jas berwarna abu-abu, kemeja putih, mengenakan peci berwarna hitam, dan tidak lupa memakai sarung warna biru sebagai ciri khas kaum santri.
Ibu ‘Cinta’ Atalia Praratya mengenakan pakaian berwarna putih, dan juga kerudung dengan warna yang sama.
Anggota upacara yang menaikkan bendera merah putih juga mengenakan peci hitam dan bersarung.
Video singkat itu diiringi oleh backsong ‘Ya Lal Wathon’ yang dinyanyikan oleh Gus Miftah.
Hari Santri Nasional sendiri di Indonesia mulai diperingati semenjak tahun 2015 melalui Keputusan Presiden yang ditandatangani tanggal 15 Oktober di Masjid Istiqlal oleh Presiden Jokowi kala itu
Kaum santri khususnya sangat berperan dalam proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Sekutu di akhir tahun 1945.***