Ridwan Kamil: Jabar Targetkan 100.000 Penyuntikan Vaksin per Hari dengan Dorong Industri Vaksinasi Mandiri

6 Juli 2021, 12:10 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan Jabar bisa 100.000 penyuntikan vaksin Covid-19 per Hari dan dorong industri vaksinasi mandiri. /Dok. Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menargetkan sekitar 100.000 penyuntikan vaksinasi Covid-19 per hari. 

Untuk mempercepat realisasi target tersebut Pemprov Jabar mendorong industri yang ada di Jabar melakukan vaksinasi mandiri dengan biaya sendiri. 

Melalui vaksinasi mandiri tersebut, industri ditargetkan bisa melakukan vaksinasi Covid-19 di Jabar mulai 2.000 hingga 3.000 orang perhari. 

Baca Juga: Ikatan Cinta 6 Juli 2021: Nino Merasa Dibodohi Elsa Setelah Aldebaran Memberikan Surat Misterius di Masa Lalu

“Kita ditargetkan 100.000 per hari. Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) akan mendukung vaksinasi,” tutur Ridwan Kamil dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung, Selasa, 6 Juli 2021. 

“Daerah industri yang banyak karyawannya diurus industri sendiri. Targetnya 2.000 sampai 3.000 per hari, silahkan biayanya sendiri udunan (patungan). Kita bagi-bagi tugas,” tegasnya. 

Menurut Ridwan Kamil, saat ini Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Ungkap Ibu Mertua Tertular Covid-19 karena Dirinya, Shireen Sungkar: Aku Sampai Nangis Terus

Salah satunya dengan memperbanyak pelaksanaan vaksinasi massal, dan mendorong vaksinasi mandiri oleh pihak industri di Jawa Barat. 

“Vaksinasi massal mendapatkan dukungan dari para pelaku industri,” kata dia.

Industri Padat Karya Menjadi Prioritas 

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri oleh industri diprioritaskan untuk industri padat karya. 

Baca Juga: Tes Psikologi: Menurut Kamu Siapa Sebenarnya Ibu dari Anak dalam Gambar? Jawaban Anda Akan Ungkap Kepribadian

Musababnya, industri padat karya lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan industri padat modal. 

“Banyaknya tenaga kerja di satu pusat produksi (industri padat karya) ini tentu membuat risiko penularan Covid-19 menjadi lebih tinggi,” tutur dia dilansir dari Pikiran-Rakyat.Com. 

Selain itu, vaksinasi Covid-19 mandiri yang dilakukan industri tersebut diprioritaskan juga untuk industri yang masuk dalam wilayah zona merah atau zona risiko tinggi Covid-19. 

Baca Juga: Beri Peringatan Keras Pada Jerinx SID, Nora Alexandra: Pilihan Kamu Cuma 2!

“Vaksinasi gotong royong juga tetap mempertimbangkan zona risiko penularan Covid-19 per daerah,” kata Airlangga Hartarto.

Di samping itu vaksinasi yang dilakukan industri pun harus mengacu pada daftar perusahaan yang sudah mengajukan diri melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. 

“Juga berbasis kepada perusahaan yang sudah mendaftarkan diri ke Kadin,” tegas dia. *** 

Editor: Asri Sulistyowati

Tags

Terkini

Terpopuler