Masuk Musim Kemarau, 3 Wilayah di Jabar Ini Waspada Kekurangan Air Bersih

11 Juni 2021, 08:40 WIB
Ilustrasi kemarau. BMKG prediksi awal kemarau mulai April, puncak musim kemarau terjadi Agustus 2021.* /Pixabay/ThorstenF/

PR TASIKMALAYA- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dani Ramdan menuturkan, dari 36 zona musim di Jabar 7 di antaranya sudah memasuki musim kemarau sejak Mei 2021.

Diungkapkan Dani Ramdan, tiga wilayah diantaranya dalam kondisi waspada ketersedian air bersih untuk minum. Hal ini berdasarkan permasalahan yang kerap muncul di musim kemarau tahun sebelumnya.

Adapun, lanjut Dani Ramdan, tiga wilayah yang diperkirakan kondisinya waspada kekurangan ketersedian air bersih untuk minum diantaranya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Frank de Boer Bawa 25 Pemain Timnas Belanda Hadapi Euro 2021, Siapa Saja Mereka?

“Misalnya untuk Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bekasi. Permasalahan yang (kerap) muncul saat kemarau ketersedian air bersih untuk minum,” tutur Dani Ramdan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis, 10 Juni 2021

Menurut Dani Ramdan, sebagian wilayah di Jawa Barat memang telah memasuki musim kemarau, dan diperkirakan akan terus meluas.

Kondisi Jawa Barat yang terbagi pada 36 zona musim ini, satu wilayah dengan wilayah lainnya berbeda. Artinya, setiap zona musim ini bisa memasuki musim kemarau atau musim hujan lebih awal atau justru terlambat.

Baca Juga: KPK Abaikan Perintah Presiden dan Mangkir dari Panggilan Komnas HAM, Abdillah Toha: Mau Dirikan Negara Sendiri

“Kita melihat (fakta dilapangan) Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, musim hujan lebih panjang. Sampai saat ini masih hujan,” kata dia.

Lain halnya di Cirebon atau lebih tepatnya di Pantura, Indramayu, Subang dan Karawang yang masuk kelompok 7 zona musim tersebut justru sudah mulai memasuki musim kemarau

“Zona musim ini tidak juga berlaku diseluruh wilayah kabupaten tersebut. Sebab, zona musim ini berbeda dengan batas administratif wilayah kabupaten atau kota,” ucap Dani Ramdan.

Baca Juga: Cara Buka Rekening Bank Mandiri Secara Online Tanpa Perlu ke Kantor Cabang Terdekat

Sementara itu berdasarkan data dari tahun ke tahun, kata Dani Ramdan, menunjukkan bahwa dampak kekeringan di setiap daerah berbeda-beda.

Seperti kondisi kekeringan tahun sebelumnya di Kabupaten Indramayu, Subang, dan Kabupaten Cirebon.

Musim kemarau di 3 wilayah tersebut berdampak pada keringnya lahan pertanian. Imbasnya, lahan pertanian tersebut kerap mengalami puso.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem Genshin Impact Hari ini 11 Juni 2021 Dapatkan Mora hingga Primogems Gratis!

“Berdasarkan catatan historis, hampir dari tahun ke tahun (3 wilayah) seperti itu. Memang ada beberapa daerah lain tidak mengalami kekeringan, tapi skalanya kecil,” jelas Dani Ramdan.

“Misalnya hanya 1 kampung, 1 desa atau hanya beberapa desa,” tambah dia.

Selain itu, dampak dari musim kemarau pun bisa mengakibatkan kebakaran hutan. Dari beberapa wilayah di Jabar yang beresiko terjadi kebakaran hutan dan lahan diantaraya;

Kota Cirebon, Cimahi, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Bandung Barat, Sumedang dan Kabupaten Sukabumi yang masuk wilayah rawan kebakaran hutan. ***

Editor: Arman Muharam

Tags

Terkini

Terpopuler