789 Warga Garut Terkonfirmasi Positif Covid-19 Jalani Isolasi, Pemkab Wajibkan PSBM Tingkat RW

22 Februari 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. Pemkab Garut Jawa Barat mewajibkan PSBM tingkat RW usai 789 warga terkonfirmasi positif Covid-19.* /Pixabay/PIRO4D

PR TASIKMALAYA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat menemukan adanya 789 pasien terkonfirmasi positif dengan gejala ringan.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kini tengah melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Selain itu, di lingkungan tempat tinggal para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pun diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro.

Baca Juga: Hampir Satu Tahun Virus Corona di Indonesia, Berikut Daerah yang Tercatat Nol Kasus Covid-19 

"Konfirmasi positif 7.157 kasus, 789 kasus isolasi mandiri," ungkap Yeni Yunita selaku Humas Satgas Penanganan Covid-19 di Garut.

"217 kasus isolasi di rumah sakit atau perawatan, 5.899 kasus sembuh dan 252 kasus meninggal," tambahnya pada hari Minggu, 21 Februari 2021.

Yeni menyebut bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung di Garu,t salah satunya kasus yang muncul dari klaster keluarga.

Baca Juga: Sebanyak 70 Persen Bantuan Sosial Tunai bagi Warga Terdampak Covid-19 Telah Disalurkan Pemerintah 

Fakta ini perlu menjadi perhatian untuk menambah kesadaran akan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Sangat penting dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri," ujar Yeni.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut kini memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) pada tingkat RW.

Baca Juga: Pemerintah Siap Distribusikan 7 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Vaksinasi Tahap Kedua 

Kebijakan tersebut akan diterapkan jika di daerah terkait terdapat warganya yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

Iwan Ridwan, Kepala Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi mengungkapkan bahwa di daerah pimpinannya, Kampung Kaum, lima orang warga dinyatakan positif Covid-19.

Daerah itu pun kini menerapkan PSBM guna mencegah terjadinya penularan terhadap orang lain.

Baca Juga: Jokowi Menilai Sosialisasi Terkait Vaksinasi Covid-19 di Masyarakat Masih Kurang

Menurut Ridwan, kelima orang terkonfirmasi itu kini sudah dalam kondisi yang lebih baik.

Walau demikian, pihaknya memberlakukan PSBM dengan mengutus kader kesehatan dengan bantuan dari Satgas Covid-19.

"Kita dari pemerintah desa sudah menerapkan PSBM," terang Ridwan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Langkah-Langkah Mendaftar Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia 

"Ada kader kesehatan yang bertugas untuk mengingatkan warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Ridwan pun mengungkapkan bahwa jajarannya tidak berhenti mensosialisasikan wajibnya mengenakan masker selama berkegiatan di luar rumah kepada masyarakat.

Tidak hanya di luar rumah, sosialisasi itu juga memberikan penjelasan kepada warga untuk menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Survei Tunjukan Publik Masih Percaya Joko Widodo Dapat Atasi Covid-19 

Selanjutnya, keharusan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun demi menjaga kebersihan diri.

Ia juga melarang adanya kerumunan orang, serta senantiasa menjaga jarak supaya terhindar dari risiko tertular wabah Covid-19 di daerahnya.

"Penerapan protokol kesehatan selalu kami ingatkan kepada masyarakat, karena ini penting untuk menghindari penularan," tandasnya. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler