Terpecah Setelah Klaim Trump Soal Kecurangan, Anggota Partai Republik AS Minta Kurangi Retorika

- 7 November 2020, 17:24 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. / Pixabay/Geralt

PR TASIKMALAYA - Ketika Presiden Donald Trump marah atas hasil pemilihan presiden AS yang hingga kini masih berlangsung, beberapa rekannya dari Partai Republik di Kongres telah mengisyaratkan bahwa ia harus mengurangi retorikanya.

Tiga hari setelah pemilihan, suara masih dihitung di negara bagian Pennsylvania, Nevada, Arizona, Georgia, dan Carolina Utara yang diperebutkan dengan ketat. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul atas Trump.

Di tengah tuduhan kecurangan pemilu yang berulang dan tidak berdasar oleh Trump, Senator Roy Blunt, seorang anggota kepemimpinan Republik, mengatakan kepada wartawan bahwa 'pada suatu saat' Gedung Putih harus dapat membawa tuduhan tersebut ke pengadilan dan memberikan bukti.

Baca Juga: Kembali Komentari Anies Baswedan, Ferdinand Hutahean: Angka Kemiskinan di Jakarta yang Tertinggi

"Saya juga tidak berpikir itu tidak masuk akal bagi ... Biden untuk menerima hasil tidak resmi dan melakukan apa pun yang menurutnya harus dia lakukan," tambah Blunt dikutip PikiranRakyat-Tasikmalya.com dalam RRI pada Sabtu 7 November 2020.

Sepanjang kampanyenya, Biden mengatakan dia akan bekerja untuk menyembuhkan perpecahan politik yang melanda Amerika Serikat.

Pekerjaan tersebut dapat terhambat jika Trump meyakinkan setidaknya sebagian negara bahwa kemenangan Biden tidak sah.

Baca Juga: Banyak Keluarga Sandiaga Uno Jadi Loyalitas, Sekjen PPP: Tak Usah Berlebihan Tarik Kesimpulan

Sekitar 30 persen dari Partai Republik menerima klaim Trump bahwa ia memenangkan pemilihan, meskipun mayoritas bipartisan Amerika tidak, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang diterbitkan pada hari Kamis.

Trump pada hari Kamis mengatakan dalam pernyataan Gedung Putih: "Jika Anda menghitung suara resmi, saya dengan mudah menang." Tanpa memberikan bukti, dia menuduh Demokrat "mencoba mencuri pemilihan."

Beberapa senior Partai Republik menyuarakan dukungan untuk klaim presiden.

Baca Juga: Daftar Kereta Gratis dari PT KAI untuk Guru dan Tenaga Kesehatan Sebagai Peringatan Hari Pahlawan

“Presiden Trump memenangkan pemilihan ini. Jadi setiap orang yang mendengarkan, jangan diam,” ujar Pemimpin Minoritas Dewan Perwakilan Kevin McCarthy.

Ketua Komite Kehakiman Senat Lindsey Graham, seorang pendukung setia Trump, mengatakan bahwa dia siap untuk menyumbangkan 500.000 US Dolar untuk upaya hukum Trump di banyak negara bagian.

Komite Nasional Republik bertujuan untuk mengumpulkan setidaknya 60 juta US Dolar untuk membantu mendanai pertempuran hukum Trump.

Baca Juga: Bisa Semakin Parah, Kenali 4 Gejala Stroke dan Dampak yang Bakal Ditimbulkan

Tetapi anggota Partai Republik lainnya di Kongres tidak begitu bersemangat tentang pertempuran berlarut-larut dan akibatnya di Amerika jika menjadi jelas bahwa Biden memenangkan pemilihan yang adil dan jujur.

Senator Rob Portman dari Ohio, yang dimenangkan Trump dengan mudah pada hari Selasa, 3 November 2020 menggemakan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dalam mendesak agar surat suara dihitung sesuai dengan hukum masing-masing negara bagian.

“Saya berharap kami bisa mencapai resolusi akhir secepat mungkin,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sebabkan Nyeri Punggung, Berikut 5 Tips Atasi Nyeri Punggung Akibat Terlalu Sering Duduk

Senator Mitt Romney, kandidat presiden dari Partai Republik tahun 2012, tahu penderitaan yang bisa datang dengan kekalahan. Namun dia menghukum Trump karena mengklaim pemilu itu dicuri.

“Melakukan hal itu merusak penyebab kebebasan di sini dan di seluruh dunia ... dan secara sembrono mengobarkan hasrat yang merusak dan berbahaya,” kata Romney di Twitter. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah