Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad, OKI: Hubungan Islam dan Prancis Terancam Rusak

- 24 Oktober 2020, 17:28 WIB
Bendera Prancis. /PIXABAY/RGY23
Bendera Prancis. /PIXABAY/RGY23 /WARTA PONTIANAK/

Karikatur yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo tersebut diperlihatkan seorang guru di Prancis (Samuel Patty), 16 Oktober 2020.

Namun, tidak lama kemudian Paty tewas dibunuh. Terduga pelaku pembunuhan merupakan seorang pemuda 18 tahun. Tidak lama setelah itu, pemuda tersebut tewas tertembak di tempat oleh polisi.

“Kami mengecam seluruh tindakan teror yang mengatasnamakan agama, dan Sekretariat Jenderal OKI juga telah mengecam pembunuhan sadis terhadap seorang warga Prancis, Samuel Patty,” pungkas OKI.

Menanggapi hal tersebut, OKI berharap kejadian tersebut tidak menjadikan alasan bagi sejumlah pihak untuk melakukan pembenaran atas insiden pelecehan agama, apapun alasannya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Indonesia Punya Potensi Jadi Produsen Makanan Halal Terbesar di Dunia

Setelah insiden yang menimpa Paty, gambar karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan Hebdo diproyeksikan ke beberapa gedung pemerintah di Prancis.

Gedung-gedung yang memproyeksikan karikatur tersebut di antaranya balai kota di Montpellier dan Toulouse. Proyeksi gambar dilakukan selama beberapa jam dalam pekan ini.

Aksi tersebut dilakukan oleh pejabat setempat sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi teror di Prancis.

Oleh karena itu, OKI mengimbau seluruh pihak agar sama-sama meninjau kebijakan anti Muslim yang diskriminatif, dan menghindari aksi-aksi provokatif yang dapat melukai umat Islam.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah