PR TASIKMALAYA – Kementerian Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan akan mendeklarasikan damai pada Minggu, 18 Oktober 2020 pukul 00.00 waktu setempat.
Kesepakatan itu diambil setelah terjadi gencatan senjata selama hampir tiga pekan antara keduanya.
“Republik Armenia dan Republik Azerbaijan telah menyetujui untuk mengakhiri gencatan senjata pada 18 Oktober pukul 00.00 waktu setempat,” ujar keterangan yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Armenia pada Sabtu malam.
Baca Juga: Ini Harga Jual Resmi Vaksin Covid-19 Sinovac di Asia Tenggara
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri Azerbaijan.
Pengumuman tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei lavrov mengadakan pembicaraan telepon dengan perwakilan pihak Armenia dan Azerbaijan.
Deklarasi damai tersebut disepakati setelah melakukan pembicaraan selama 11 jam yang dimediasi oleh Lavrov di Moskow, namun kemudian keduanya saling menuduh melanggar kesepakatan.
Baca Juga: Dituduh Curi Teknologi Pertahanan AS, Tiongkok Layangkan Ancaman Tahan Warga AS
Nagorno-Karabakh, merupakan wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri.
Uniknya, wilayah tersebut mayoritas dihuni oleh etnis Armenia. Bahkan, bentrokan mematikan terjadi sejak 27 September lalu.
Berdasarkan keterangan, lebih dari 700 orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Baca Juga: Terbang ke AS, Pertemuan Prabowo Subianto dan Mark Esper Hasilkan Kesepakatan
Wilayah pegunungan barat Azerbaijan tetap berada di bawah kendali separatis Armenia sejak adanya gencatan senjata tahun 1994. Gencatan perang brutal tersebut menewaskan 30.000 orang.***