Kabar Baik, Populasi Harimau dan Macan Tutul Meningkat di Tahun 2024

- 20 Mei 2024, 09:10 WIB
Ilustrasi harimau.
Ilustrasi harimau. /ANTARA/ARIF FIRMANSYAH

PR TASIKMALAYA - Angka populasi harimau dan macan tutul liar terancam punah, namun di Taman Nasional Harimau dan Macan Tutul yang terletak di China Timur Laut terus mengalami peningkatan yang baik dalam beberapa tahun ke belakang.

Menurut Kepala Administrasi aman Nasional Harimau dan Macan Tutul China Timur Laut Duan Zhaogang, pada saat ini ada sejumlah 70 harimau Siberia liar dan sebanyak 80 macan tutul Amur liar tinggal di wilayah taman nasional tersebut.

Ketika tahun 2023, terjadi peningkatan populasi harimau dan macan tutul, yakni sebanyak 20 bayi harimau dan 15 bayi macan tutul telah lahir di Taman Nasional Harimau dan Macan Tutul di China.

Pantauan penyebaran para kucing besar itu terus melebar sampai kepada tepi paling barat yang terletak di taman tersebut, dengan habitat yang mereka tempati, sejauh lebih dari 11.000 kilometer persegi, luas habitat itu diperkirakan sekitar 80 persen dari total keseluruhan luas area dari taman nasional tersebut, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara. 

Baca Juga: Resep Turun Temurun, Inilah 5 Kuliner Tasikmalaya dengan Cita Rasa Khas

Taman yang dibangun berdasarkan kepada19 cagar alam sebelumya, bermula pada proses percontohan yang dilakukan pada bulan Agustus 2017 lalu, taman ini juga merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama yang ada di China, serta telah resmi didirikan pada tahun 2021.

Dalam beberapa tahun yang lalu, taman nasional ini telah melaksanakan proyek pembenahan habitat sebagai suatu usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan serta melakukan pembenahan terhadap 2.200 hektare lahan hutan, dan juga melakukan patroli terkait perburuan liar guna menjamin dan melestarikan lingkungan ekologis yang baik dan berkualitas.

Populasi harimau dan macan tutul mengalami peningkatan yang baik dari tahun ke tahun, dan harapannya, peningkatan populasi harimau serta macan tutul ini bisa terus konsisten di tahun-tahun selanjutnya demi menjaga spesies kucing besar ini supaya tidak punah.

Sebagai contoh di tahun 2015, populasi harimau Siberia liar dan macan tutul Amur liar di Taman Nasional China, masing-masing sebanyak 27 dan 42 ekor. Tingkat keberlangsungan hidup bayi harimau Siberia dan macan tutul Amur liar di taman nasional itu telah mengalami peningkatan yang tadinya hanya 33 persen pada tahun 2015, mengalami peningkatan hingga 50 persen sampai saat ini.

Baca Juga: Manfaatkan Mangrove Sebagai Motor Ekonomi Masyarakat Bali, PLN IP UBP Bali Lakukan Hal Ini

Harimau Siberia, yang pada umumnya dikenal sebagai harimau Amur, menjalani sebagian besar hidupnya wilayah di Timur Jauh Rusia dan China timur laut. Sebagai salah satu spesies kucing besar yang paling terancam punah di dunia, angka harimau Siberia yang ada di alam liar saat ini hanya berjumlah sekitar 500 ekor.

Macan tutul Amur, atau yang biasa diketahui sebagai macan tutul Timur Jauh, juga termasuk kedalam salah satu spesies kucing besar yang populasi atau jumlahnya terancam punah di dunia.

Untuk memberikan peningkatan serta menjaga keharmonisan antar manusia dan alam, taman nasional itu telah melakukan penetapan mengenai mekanisme kompensasi bagi kerusakan margasatwa, dan menghabiskan anggaran sekitar 28 juta yuan (1 yuan = Rp2.209) atau sekitar 3,94 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.944) sebagai upaya penanganan kerugian dan cedera yang diakibatkan oleh satwa liar di taman nasional tersebut. 

Taman itu pun telah memberikan peringatan yang dilakukan secara aktual untuk penampakan hewan besar, serta mengaplikasikan sensor getaran serat optik dan penghalang fisik untuk mengurangi dan mengantisipasi konflik yang bisa saja terjadi antara manusia dengan satwa liar.

Baca Juga: Israel Kirim Bahan Bakar, Gaza Dapat Bantuan 160 Ribu liter

Selain itu juga, taman nasional tersebut telah melakukan pemberhentian pada semua tindak operasi penambangan dan dialihkan menjadi budidaya hasil hutan secara khusus, dan pembudidayaan tersebut melibatkan para masyarakat lokal untuk berperan sebagai penjaga ekologi.

Beberapa upaya itu tidak hanya memberikan dampak positif terhadap peningkatan populasi harimau dan macan tutul, hal tersebut pun turut berdampak kepada meningkatnya jumlah populasi mangsa, yakni rusa sika, babi hutan, serta kijang, dan peningkatan ini terjadi sampai dua kali lipat daripada biasanya.

Penampakan spesies burung langka seperti bangau putih serta bangau tengkuk putih pun telah terlihat di taman nasional itu untuk pertama kalinya pada beberapa tahun kebelakang.

Taman nasional itu akan terus melakukan segala upaya untuk meningkatkan serta memaksimalkan perlindungan dan pengelolaannya, tak lupa juga berupaya untuk terus mencari tau bagaimana proses dan metode yang efektif dan efisien untuk mewujudkan hidup bersama yang harmonis bagi manusia dengan alam.***(Aldi Fitara Aldiansyah Noor)

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah