Sekretaris Negara AS Dorong Gencatan Senjata, Minta Hamas Setuju dengan Kesepakatan

- 2 Mei 2024, 07:33 WIB
Bangunan-bangunan di Gaza, Palestina, terus hancur akibat diserang Israel. Warga Gaza hanya bisa termenung melihat rumah-rumah mereka hancur.
Bangunan-bangunan di Gaza, Palestina, terus hancur akibat diserang Israel. Warga Gaza hanya bisa termenung melihat rumah-rumah mereka hancur. /Ahmed Zakot/REUTERS

PR TASIKMALAYA - Sekretaris negara AS, Antony Blinken tiba di Israel pada hari Rabu untuk menekankan tentang kesepakatan gencatan senjata. Ia mengatakan “sekarang adalah waktunya” dan memperingatkan bahwa Hamas akan disalahkan atas kegagalan apa pun untuk mencapai kesepakatan menghentikan perang di Gaza.

Blinken menyapa keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza yang memprotes di luar pertemuan antara dia dan presiden Israel. Blinken memberi tahu mereka bahwa membebaskan orang yang mereka cintai adalah “inti dari semua yang kami coba lakukan.”

Pada kunjungan ketujuhnya sejak perang terakhir antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober lalu, Blinken mencoba untuk menekankan gencatan senjata.

Kesepakatan itu diharapkan bisa membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas. Serta penghentian pertempuran dan membuka blokade agar bantuan yang dibutuhkan di Gaza bisa masuk.

Baca Juga: Iran Berupaya Perkaya Uranium, PBB Khawatir dan Bakal Kunjungi Teheran

Seperti makanan, obat-obatan, dan air. Tahanan Palestina juga diharapkan akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.

Pada 7 Oktober, militan melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan sebagian besar merupakan warga sipil.

Mereka pun menahan sekitar 250 sandera. Israel mengatakan militan masih menahan sekitar 100 sandera dan sisa-sisa lebih dari 30 lainnya.

Perang Israel-Hamas telah meratakan sebagian besar utara Gaza. Akibatnya, ratusan ribu warga sipil Palestina mengalami kelaparan.

Baca Juga: Agar Tak Memakan Korban Jiwa, Sekjen PBB Serukan Cegah Israel Jalani Operasi Militer

Hampir tujuh bulan pemboman Israel dan serangan darat di Gaza telah menewaskan lebih dari 34.500 warga sipil Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat. Dan hal ini memicu bencana kemanusiaan.

Pada hari Selasa, Blinken mengatakan bahwa Israel berencana membuka penyeberangan bantuan kemanusiaan besar ke Gaza utara yang terpukul keras. Blinken menyalahkan Hamas untuk setiap penundaan dalam melakukan kesepakatan.

“Kami bertekad untuk mendapatkan gencatan senjata yang membawa para sandera pulang dan satu-satunya penyebab bahwa itu tidak akan tercapai adalah karena Hamas,” katanya.

Blinken mengunjungi para pemimpin regional utama di Arab Saudi dan Yordania sebelum tiba di Israel.

Baca Juga: Cukup Lama, PBB Sebut Perlu 14 Tahun untuk Bersihkan Puing di Gaza

Dia bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Menurut Departemen Luar Negeri, dia akan bertemu juga dengan keluarga para sandera serta mengunjungi pelabuhan Israel di mana bantuan masuk untuk dikirim ke Gaza.

Kesepakatan yang muncul antara Israel dan Hamas tampaknya mendapatkan hasil. Tetapi poin utama tetap mengenai apakah perang akan berakhir sebagai bagian dari kesepakatan atau tidak sama sekali.***(Aldi Fitara Aldiansyah Noor)

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah