Jika Tak Ada Gencatan Senjata Genosida di Gaza Tetap Berjalan, Kata Menlu Palestina

- 2 Maret 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi gencatan senjata.
Ilustrasi gencatan senjata. /Pixabay/pixel2013

PR TASIKMALAYA - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki mengingatkan soal konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina di Gaza yang belum kunjung usai.

Ia mengatakan konflik di Gaza masih belum ada gerakan gencatan senjata, sehingga genosida masih terus berlangsung.

"Jika dalam dua sampai tiga pekan ke depan kami tidak bisa mencapai gencatan senjata, maka itu berarti kami akan melihat putaran permusuhan lainnya, serangan terhadap Rafah, aksi pembantaian lainnya, dan berlanjutnya genosida," kata al-Maliki pada Jumat waktu setempat.

Kemudian al-Maliki mengungkapkan soal kebijakan Israel di tepi barat. Intinya adalah mengusir orang-orang di Tepi Barat ke Yordania dan mengambil wilayah Palestina.

Baca Juga: Warga Gaza Dibunuh Saat Tunggu Bantuan, AS Minta Penyelidikan

"Israel... mempunyai kepentingan jangka panjang tidak hanya untuk tetap berada di Tepi Barat tetapi juga untuk mengusir orang-orang dari Tepi Barat ke Yordania dan juga untuk mencaplok wilayah Palestina,” katanya.

Melansir dari ANTARA, dia selalu menyaksikan berbagai momen tidak mengenakan bagi Palestina. Seperti penyitaan tanah hingga serangan ke pemukiman.

"Itu sebabnya kami setiap hari menyaksikan penyitaan tanah Palestina di Tepi Barat, pembangunan permukiman ilegal, penghancuran rumah-rumah warga Palestina, serangan dari para pemukim terjadi di mana-mana," lanjutnya.

Selain itu, al-Maliki mengatakan tujuan Israel sebenarnya adalah Tepi Barat atau wilayah Yudea dan Samaria.

Baca Juga: Ngeri! 100 Warga Gaza Tewas Saat Menunggu Bantuan

"Ketika semua orang fokus pada genosida yang terjadi di Gaza, kita harus selalu ingat bahwa tujuan Israel sebenarnya adalah Tepi Barat, yang disebut Wilayah Yudea dan Samaria," ungkapnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan wilayah Gaza pada Sabtu waktu setempat melaporkan 92 warga Palestina tewas dan 156 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.

“Pendudukan Israel melakukan 10 pembantaian terhadap sejumlah keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 92 orang mati syahid dan 156 orang terluka selama 24 jam terakhir,” kata kementerian itu dalam pernyataannya.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” demikian dalam pernyataan itu.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah