Didesak Amerika, Israel Buka Kemungkinan Tarik Ribuan Tentara dari Gaza 

- 5 Januari 2024, 14:00 WIB
Foto Pasukan militer Israel berjalan di antara tank tempur di Gaza Selatan.
Foto Pasukan militer Israel berjalan di antara tank tempur di Gaza Selatan. /Reuters/Violeta Santos Moura/

PR TASIKMALAYA - Pasukan militer Israel dikabarkan memiliki kemungkinan untuk menarik tentaranya yang berjumlah ribuan dari Gaza, Palestina. Hal ini akan menjadi penarikan pasukan besar pertama sejak 7 Oktober 2023.

Dalam hal ini, dilaporkan bukan tanpa alasan Israel memiliki kemungkinan tersebut. Sebab kabarnya mereka kembali mendapatkan tekanan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat yang terus meminta agar intensitas perang dikurangi dan jumlah sipil yang dibunuh juga harus lebih sedikit.

Meski demikian, hingga hari ini justru Israel masih tetap melancarkan serangannya yang intens di kota selatan Khan Younis. Hal itu juga sekaligus menegaskan bahwa mereka masih akan terus melanjutkan perang. Terutama untuk misi utama mereka, menghancurkan Hamas.

Dalam sebuah pernyataan resmi militer, Senin, 1 Januari 2024, lima brigade atau beberapa ribu tentaranya telah ditarik keluar dari Gaza untuk melakukan pelatihan dan beristirahat sejenak.

Baca Juga: Update Terbaru di Gaza: Warga Palestina yang Tewas Capai Lebih dari 21 Ribu Jiwa

Juru Bicara Angkatan Darat, Daniel Hagari, Minggu, 31 Desember 2023, menambahkan bahwa hal itu belum berarti perang yang akan dilakukan memasuki fase baru. Dirinya justru menyebut bahwa kemungkinan perang berlanjut lebih besar kemungkinannya.

“Tujuan perang memerlukan pertempuran yang berkepanjangan, dan kami sedang mempersiapkannya,” kata Daniel menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al-Jazeera, Selasa, 2 Januari 2024.

Untuk menjawab hal ini, pensiunan brigadir jenderal yang sebelumnya bertanggung jawab atas perencanaan strategis militer Israel, Shlomo Brom menilai bahwa kemungkinan yang paling masuk akal adalah adanya pergantian pasukan.

Hal itu tercermin dari desakan Amerika Serikat yang meminta intensitas perang dikurangi. Dengan demikian, hal itu juga memungkinkan Israel untuk melakukan perubahan cara perang mereka di Gaza.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x