Network
PR TASIKMALAYA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mendesak Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk berbuat lebih banyak dalam membantu menyelesaikan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Dalam hal ini, Jokowi meminta agar Biden berkontribusi lebih jauh untuk menghentikan 'kekejaman' yang terjadi di jalur Gaza. Selebihnya, dia juga memohon agar presiden Amerika itu dapat mengimbau adanya gencatan senjata.
"Saya mengimbau AS (Amerika Serikat) untuk berbuat lebih banyak guna menghentikan kekejaman di Gaza dan melakukan gencatan senjata, demi kemanusiaan," kata Jokowi dalam sambutannya di Ruang Oval, Amerika, Senin, 13 November 2023, sebagaimana dikutip dari Anadolu Ajansi, Selasa, 14 November 2023.
Sementara di sisi lain, Biden menyatakan bahwa dirinya tengah menantikan pembicaraan tertutup dengan Jokowi untuk membahas kerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Tenggara.
"Menantikan pembicaraan kita hari ini, dan kelanjutan kerjasama kita dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara," katanya.
Hingga saat ini, Presiden Amerika Serikat tersebut tengah dihujani banyak kritik. Mengingat dirinya justru terus menerus menyuarakan dukungan pada Israel.
Dalam hal ini, Biden menyebutnya sebagai respon dari apa yang telah dilakukan kelompok Hamas dari Palestina dengan serangan mereka ke Israel pada 7 Oktober 2023. Dimana otoritas setempat menyatakan terdapat 1.200 orang tewas dalam serangan itu.
Di sisi lain, koleganya di Partai Demokrat justru mulai banyak yang mengeluarkan suara dengan banyak kelompok internasional mengenai adanya gencatan senjata untuk menghentikan kekerasan yang masih terjadi hingga saat ini.
Namun sayang, alih-alih menerima dan mendukungnya. Biden justru dinilai terus menolak inisiatif tersebut dan mendukung Israel secara masif.
Dilaporkan, hingga saat ini telah terdapat kurang lebih 11.180 nyawa dinyatakan tewas akibat serangan balasan yang dilakukan Israel.
Adapun sebanyak 7.700 diantaranya merupakan kelompok anak-anak dan wanita. Selain itu, menurut otoritas setempat Palestina menyatakan bahwa, ada lebih dari 28.200 orang di Gaza terluka.
Tak sampai di situ, kekerasan yang dilakukan Israel juga dilakukan melalui serangan teknis lainnya. Seperti menghentikan akses listrik, pasokan air, makanan, hingga internet di wilayah Gaza.***
