Baca Juga: Serukan Gencatan Senjata, Senator AS Berikan Syarat agar Perang Palestina-Israel Bisa Berhenti
Reyash menyatakan bahwa kebanyakan korban yang terluka di ambulans adalah perempuan.
Penyerangan tersebut pun diakui oleh pihak penjajah Israel. Mereka menyatakan bahwa salah satu pesawatnya menabrak ambulans karena menilai mobil itu digunakan oleh unit Hamas.
Militer Israel menuturkan bahwa Hamas menggunakan ambulans untuk mengangkut pejuang dan senjata. Namun mereka tak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Mereka bahkan menyatakan bahwa sejumlah pejuang Hamas tewas dalam penyerangan tersebut.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku kaget dengan berita serangan Israel terhadap konvoi ambulans di RS al-Shifa.
Baca Juga: Update Situasi Jalur Gaza: Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Israel Tetap Lakukan Serangan Genosida
Dalam cuitannya, Tedros bahkan menegaskan bahwa pasien, petugas medis, hingga fasilitas ambulans harus dilindungi.
"Kami tegaskan kembali, pasien, petugas kesehatan, fasilitas dan ambulans harus selalu dilindungi," ujar Tedros dalam cuitan di akun X miliknya.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa RS al-Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza mengalami kepadatan yang cukup parah, dengan tingkat keterisian tempat tidur sebesar 164 persen.