Sayangnya, satu dari dua generator tersebut rusak. RS Indonesia kini bergantung dengan satu generator yang naasnya terkendala pasokan bahan bakar.
Pasokan bahan bakar menjadi sangat terbatas karena blokade yang dilakukan Isreal membuat pasokan tidak dapat masuk ke Gaza.
"RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," jelas Fikri.
Fikri menyebutkan bahwa saat ini RS Indonesia menjadi tempat mengungsi bagi lebih dari 2.000 orang.
Baca Juga: Update Situasi Jalur Gaza: Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Israel Tetap Lakukan Serangan Genosida
Setidaknya 1.300 lebih korban jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan, telah dibawa ke RS Indonesia. Selain itu, tercatat ada lebih dari 4.000 korban luka-luka saat ini dirawat di sana.
Saking banyaknya jumlah korban luka, kata Fikri, membuat mereka harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit.***