Serukan Gencatan Senjata, Senator AS Berikan Syarat agar Perang Palestina-Israel Bisa Berhenti

- 4 November 2023, 08:01 WIB
Serangan Udara Israel robohkan Masjid Al-Abyad Jalur Gaza, Palestina.
Serangan Udara Israel robohkan Masjid Al-Abyad Jalur Gaza, Palestina. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/

 

PR TASIKMALAYA - Setelah terjadinya perang selama satu bulan terakhir di Palestina, Senator Amerika Serikat (AS) akhirnya menyuarakan gencatan senjata pada Palestina dan Israel.

Senator AS, Dick Durbin menjadi orang pertama di parlemen Amerika yang menyuarakan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Palestina.

Anggota Partai Demokrat dari Illinois ini kemudian memberikan syarat agar peperangan tersebut bisa segera diakhiri, yaitu dengan melepaskan tawanan perang.

Dick Durbin meminta agar Hamas membebaskan terlebih dahulu lebih dari 200 sandera yang mereka bawa. Hal itu menurutnya bisa menjadi langkah awal dari gencatan senjata.

"Saya kira memang demikian, setidaknya dalam konteks jika kedua pihak setuju. Misalnya, pembebasan mereka yang diculik harus menjadi bagian dari (gencatan senjata) ini --pembebasan segera. Itu harus menjadi langkah awal," kata Durbin seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Anadolu.

Baca Juga: Update Situasi Jalur Gaza: Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Israel Tetap Lakukan Serangan Genosida

Durbin pun tidak menyangkal bahwa perang Palestina dan Israel ini telah berlangsung begitu lama. Namun menurutnya, apapun alasannya, peperangan kali ini sudah melewati batas toleransi.

Mengingat bahwa korban yang meninggal akibat peperangan ini sudah lebih dari 9.000 orang, dan puluhan ribu lainnya luka-luka sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

"Apapun alasan awalnya, (konflik) ini sekarang telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi. Kita perlu memiliki sebuah resolusi di Timur Tengah yang memberikan sejumlah harapan untuk masa depan," ujarnya menjelaskan.

Kendati demikian, Durbin belum menyampaikan aspirasinya tersebut kepada Presiden AS, Joe Biden. Sebab sebelumnya, Biden diketahui menolak tegas gencatan senjata.

Baca Juga: Indonesia Akan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Dua Pesawat TNI AU Dikerahkan

Joe Biden dalam pidatonya hanya menyampaikan dukungan agar perang Palestina-Israel dihentikan sementara atau jeda.

Dengan jeda tersebut, ia berharap pengiriman bantuan kemanusiaan bisa dilakukan dan sandera perang bisa dibebaskan.

"Saya pikir kita perlu jeda. Jeda berarti memberikan waktu untuk membebaskan para sandera," ujar Joe Biden di Minnesota, AS pada Rabu, 2 November 2023.

Dalam keterangannya itu, Biden mengaku telah meyakinkan Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata demi membebaskan para sandera perang.

Baca Juga: Gerakan BDS: Mengapa Boikot, Divestasi, dan Sanksi Dapat Mendorong Perubahan dalam Isu Israel-Palestina?

Bahkan menurutnya, dirinyalah yang meyakinkan Presiden Mesir, Abdel Fattal El untuk membuka pintu perbatasan Rafah.

Namun, para pejabat senior pemerintahan Biden mengungkapkan bahwa gencatan senjata hanya akan menguntungkan pihak Hamas.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x