Gerakan BDS: Mengapa Boikot, Divestasi, dan Sanksi Dapat Mendorong Perubahan dalam Isu Israel-Palestina?

- 2 November 2023, 15:50 WIB
Ilustrasi - Melalui BDS, para aktivis pro Palestina berharap dapat meningkatkan tekanan terhadap Israel dan memperjuangkan hak-hak warga Palestina.
Ilustrasi - Melalui BDS, para aktivis pro Palestina berharap dapat meningkatkan tekanan terhadap Israel dan memperjuangkan hak-hak warga Palestina. /Anas al-Shareef/Reuters/

PR TASIKMALAYA - Gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) semakin mendapat perhatian, terutama dalam konteks eskalasi kekerasan Israel terhadap Gaza.

Melalui gerakan BDS, para aktivis pro Palestina berharap dapat meningkatkan tekanan terhadap Israel dan memperjuangkan hak-hak warga Palestina.

Apa itu BDS? Gerakan BDS adalah singkatan dari Boikot, Divestasi, dan Sanksi. Tujuan utamanya adalah melakukan boikot terhadap produk Israel dan perusahaan yang dianggap terlibat dalam penindasan terhadap warga Palestina.

Gerakan BDS ini juga berupaya mendorong bank, dewan lokal, gereja, dana pensiun, dan universitas untuk menarik investasi mereka dari Israel dan perusahaan yang mendukung kebijakan apartheid Israel.

Baca Juga: JAM TAYANG Daily Dose of Sunshine Episode 1 Hari Ini, Drama Korea Baru yang Dibintangi Park Bo Young

BDS juga menekankan pentingnya mendorong pemerintah agar mematuhi kewajiban hukum mereka dalam menghentikan kebijakan kontroversial terhadap Israel.

Asal mula gerakan BDS

Gerakan BDS dicanangkan pada tahun 2005 oleh 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi perempuan, asosiasi profesional, komite perlawanan rakyat, dan badan masyarakat sipil Palestina lainnya.

Sejak saat itu, gerakan ini telah mendapatkan dukungan internasional yang kuat. Gerakan ini memiliki beberapa tuntutan yang digemborkan.

Baca Juga: Hakim MK Dituduh Langgar Kode Etik, Dianggap Membiarkan Putusan Syarat Batas Usia Capres-Cawapres

Tiga tuntutan utama gerakan BDS terhadap Israel

Gerakan BDS mengajukan tiga tuntutan utama terhadap Israel:

1. Menghentikan Kolonisasi Tanah Arab dan Membongkar Tembok Pemisah:

Israel telah mengambil alih tanah dan memaksa warga Palestina hidup dalam kondisi terisolasi.

Gaza, sebagai penjara terbuka yang dikelilingi oleh Israel, sering menjadi target serangan besar-besaran yang dianggap kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon untuk Sambut Hari Pahlawan 10 November 2023

2. Memberikan Hak Penuh kepada Warga Palestina di Israel:

Warga Palestina di Israel mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Pengusiran paksa komunitas Palestina dari tanah mereka masih terus berlangsung.

3. Mengizinkan Warga Palestina Kembali ke Rumah Mereka:

Israel telah melakukan kekerasan terhadap sebagian besar penduduk asli Palestina, mencegah mereka kembali ke rumah mereka. Akibatnya, lebih dari 7,25 juta warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali ke rumah mereka.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2023 untuk Dapatkan Dana Bantuan Sebesar Rp200 Ribu

Dampak dan Dukungan Internasional

Gerakan BDS telah memperlihatkan dampaknya dalam mendorong perubahan. Banyak individu dan kelompok di seluruh dunia, termasuk tokoh masyarakat, musisi, penulis, dan organisasi, telah menyatakan dukungan mereka terhadap gerakan ini.

Misalnya, bintang pop Lorde membatalkan konsernya di Tel Aviv pada Desember 2022 karena tekanan dari aktivis BDS.

Gerakan BDS memainkan peran penting dalam upaya memperjuangkan hak-hak warga Palestina dan mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional.

Boikot, divestasi, dan sanksi adalah alat yang digunakan para aktivis untuk memberikan suara pada isu-isu kemanusiaan yang mendesak dalam konflik Israel-Palestina.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x