Network
PR TASIKMALAYA - Kekurangan pasokan air bersih terjadi di Gaza, sebagai hasil dari blokade total Israel terhadap enklave.
Pasca serangan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober yang menewaskan lebih menyebabkan penghentian pasokan air ke Jalur Gaza.
Untuk mendapatkan air minum, beberapa orang di Gaza mulai menggali sumur di daerah yang berdekatan dengan laut.
Penduduk Gaza juga mengandalkan air keran asin dari satu-satunya akuifer di daerah tepi Gaza, yang terkontaminasi oleh limbah dan air laut.
Baca Juga: Resmi Jadi Cawapres Pendamping Ganjar, Mahfud Kirim Surat Berisi Kepentingan Etik pada Jokowi
Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa sekitar seperempat juta orang telah dipindahkan ke tempat penampungan dalam waktu 24 jam.
Sebagian besar di antaranya berada di sekolah-sekolah PBB yang "persediaan air bersih benar-benar habis."
Dilansir dari Reuters, Menteri Energi berdalih akan memulihkan pasokan air ke bagian selatan Gaza telah disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Namun kenyataanya Israel belum mengembalikan pasokan air ke Jalur Gaza meskipun telah berjanji untuk melakukannya.
