Polisi Israel Serang Jamaah Masjid Al-Aqsa Palestina yang Tengah Sholat, 12 Orang Terluka

- 6 April 2023, 11:17 WIB
Ilustrasi polisi Israel di Masjid Al Aqsa.
Ilustrasi polisi Israel di Masjid Al Aqsa. /REUTERS/Ammar Awad/

PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini dikabarkan bahwa Polisi Israel menyerang jamaah di Masjid Al Aqsa, Palestine, pada Rabu, 5 April 2023. Sebanyak 12 orang terluka akibat insiden tersebut, dan tim medis tidak mampu menjangkau lokasi karena dihalangi.

Peristiwa ini terjadi pada subuh hari ketika puluhan jamaah tengah beribadah sholat dan polisi Israel pun memasuki kompleks masjid Al Aqsa.

Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas serangan yang dilakukan oleh polisi Israel di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, karena Perdana Menteri Israel yakni Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia bekerja untuk “mempertahankan status quo” di situs suci.

Pertemuan Liga Arab diminta oleh pejabat Yordania, Mesir dan Palestina dengan ketegangan yang tetap tinggi di Yerusalem sejak polisi Israel menyerang jamaah di kompleks Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: 150 Orang Palestina Terluka Usai Serangan di Masjid Al Aqsa, ini Lengkapnya

Penggerebakan tersebut berlanjut hingga pagi hari ketika pasukan Israel sekali lagi terlihat menyerang dan mendorong warga Palestina yang keluar dari kompleks, dan mencegah mereka untuk sholat.

Dilansir PikiranRakyar-Tasikmalaya.com dari Aljazeera, Liga sebelumnya telah mengutuk serangan itu.

“Pendekatan ekstremis yang mengontrol kebijakan pemerintah Israel akan menyebabkan konfrontasi yang meluas dengan Palestina jika mereka tidak diakhiri,” tutur Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul Gheit.

The Palestinian Red Crescent melaporkan bahwa tiga orang yang terluka dipindahkan ke rumah sakit. Ia juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai Al Aqsa.

Baca Juga: Mengapa Masjid Al-Aqsa Sering Menjadi Sasaran Konflik Israel?

“Saya sedang duduk di kursi membaca Al-Qur’an,” kata seorang wanita tua kepada Reuters yang duduk di luar masjid, dalam keadaan panik.

“Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” tambahnya.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki kompleks tersebut setelah adanya agitator mengenakan topeng yang mengunci mereka di dalam masjid dengan kembang api, tongkat dan batu.

“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api yang ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator,” kata seseorang yang menambahkan bahwa salah satu petugas polisi terluka di kaki.

Baca Juga: Atta Halilintar Sedih Lihat Anak Palestina Kehilangan Ayahnya Usai Penyerangan Israel di Masjid Al-Aqsa

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu, 5 April 2023, Netanyahu mengatakan bahwa dia sedang berusaha menenangkan situasi di Al-Aqsa.

“Israel berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan beribadah, kebebasan akses ke semua agama dan status quo, dan tidak akan membiarkan ekstremis kekerasan mengubahnya,” kata Netanyahu.

Washington mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya "sangat prihatin" tentang kekerasan tersebut.

"Kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.

Baca Juga: Jelang Pawai Tahunan Israel Peringati Perebutan Yerussalem, Bentrokan Kembali Terjadi Di Masjid Al-Aqsa

Ketegangan yang terjadi ini dikhawatiran akan berlangsung lama selama perayaan agama bulan puasa Ramadhan, dan Paskah Yahudi yang sebentar lagi akan tiba.

Natasha Ghoneim dari Al Jazeera mengatakan bahwa serangan itu telah diantisipasi karena ada seruan di media sosial yang mendesak warga Palestina untuk datang ke Al-Aqsa dan mempertahankannya dari penjajah.

Sejumlah orang Yahudi diperkirakan akan mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa pada jam-jam kunjungan rutin non-Muslim.

“Orang-orang yang biasanya berkunjung adalah kaum nasionalis dengan ideologi yang sangat konservatif dan meskipun orang-orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa di dalam kompleks, kehadiran mereka saja sudah menjadi topik yang sensitif,” lapor Ghoneim dari Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Luncurkan Serangan Terhadap Masjid Al-Aqsa, Petinggi Iran Sebut Israel Bukan Negara Tapi Basis Teroris

Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jamaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.

Lantas Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh ikut mengeluarkan pernyataan.

“Apa yang terjadi di Yerusalem adalah kejahatan besar terhadap para jamaah. Shalat di Masjid Al-Aqsa bukan atas izin pendudukan Israel, melainkan hak kami.” Tuturnya.

“Al Aqsa adalah untuk Palestina, dan untuk semua orang Arab dan Muslim, dan penyerbuan itu adalah percikan revolusi melawan pendudukan,” tambahnya.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah