Apakah Pandemi Jamur Akan Terjadi Seperti dalam The Last Of Us? Ini Kata Para Ahli

- 30 Januari 2023, 11:32 WIB
Ilustrasi - Menurut para ahli, jamur pengendali pikiran bukanlah ancaman yang akan segera terjadi seperti dalam The Last of Us.
Ilustrasi - Menurut para ahli, jamur pengendali pikiran bukanlah ancaman yang akan segera terjadi seperti dalam The Last of Us. /HBO Max/

PR TASIKMALAYA - The Last of Us menggambarkan kiamat zombie yang disebabkan oleh pandemi jamur. Selain itu, serial baru ini tayang di HBO Max.

Ternyata The Last of Us membuat penonton bertanya-tanya apakah pandemi jamur dapat terjadi dalam kehidupan nyata. Ada ilmu nyata di balik cerita film tersebut.

Menurut para ahli, jamur pengendali pikiran bukanlah ancaman yang akan segera terjadi seperti dalam The Last of Us. Namun resistensi obat antijamur adalah ancaman.

Inilah fakta dan fiksi ilmiah di balik The Last of Us, dan kemungkinan adanya pandemi jamur seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Insider.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Tak Bisa Berkomitmen: Pikir Dua Kali Jadikannya sebagai Pasangan!

"Pandemi jamur sangat mungkin terjadi," ucap Norman Van Rhijn, ahli mikologi yang meneliti infeksi jamur di University of Manchester.

Tidak ada spesies jamur saat ini yang dikenal sains dapat menimbulkan ancaman pandemi langsung bagi manusia seperti dalam The Last of Us. Namun, infeksinya terus meningkat di seluruh dunia.

Para peneliti khawatir semakin banyak orang yang berisiko. Mereka bahkan khawatir super-patogen baru bisa muncul dari kerajaan jamur.

"Potensinya sangat besar untuk apa yang bisa muncul dan menjadi patogen," ujar Tom Chiller, kepala cabang penyakit jamur dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Baca Juga: Klasemen Liga 1: Persija Geser Posisi Persib, Arema FC Telan 4 Kekalahan Beruntun

Sementara dalam The Last of Us, zombie muncul dengan sulur jamur yang disebut Cordyceps. Ini tumbuh dari kepala dan mulut mereka, serta menginfeksi korban baru.

"Saya tidak akan terkejut bahwa lebih banyak jamur muncul sebagai patogen manusia, yang menjadi lebih menantang untuk diobati dan lebih menular," lanjutnya.

Cordyceps memang nyata, namun hanya menyalip otak dan tubuh serangga seperti semut. Jamur tumbuh di dalam tubuhnya, menyebabkan kepalanya bertunas, melepaskan spora, dan berusaha menyebar ke mana-mana.

Jamur Cordyceps tidak dapat bertahan pada suhu tubuh manusia. Sehingga tidak dapat menginfeksi kita.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Ngaku Cerdas! Temukan Perbedaan Pasangan yang Sedang Memasak 

Namun, spesies jamur lain menghasilkan zat dengan kualitas pengubah pikiran yang dapat memengaruhi perilaku manusia. Contohnya psilocybin, senyawa halusinogen dalam jamur ajaib.

Jamur ergot juga memiliki reputasi mengubah pikiran manusia. Wanita mulai bertingkah laku aneh dan saling menuduh melakukan sihir usai makan gandum hitam yang terinfeksi zat psikoaktif LSD yang berasal dari ergot.

Jamur Cryptococcus juga dapat menyebar dari paru-paru ke otak. Ini menyebabkan meningitis atau peradangan yang dapat mengubah perilaku.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x